Foto: ilustrasi
Blitar, Bhirawa
Puluhan pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (setingkat sekolah dasar) di Kelurahan Gedok, Kota Blitar, terpaksa belajar di halaman sekolah karena ruang kelas retak.
Kepala MIN Gedok Nanik Dwiani mengatakan retaknya ruangan itu karena pondasi di belakang sekolah sudah ambrol. Kondisi ini membuat bangunan menjadi retak-retak sehingga rawan jika maih digunakan kegiatan belajar mengajar.
“Hujan deras sejak Senin (5/1) dini hari. Saat anak-anak masuk Senin kemarin, mereka teriak-teriak jika ruag kelas retak,” kata Nanik di Blitar, Rabu (7/2) kemarin.
Ia juga sudah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Agama Kota Blitar. Selain itu, foto ruang kelas yang retak-retak juga sudah dikirimkan.
Saat ini, untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak terpaksa dipindahkan sementara waktu ke halaman, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun, untuk sementara waktu mereka masih belajar di tempat ini, hingga ada keputusan untuk ruang kelas alternatif lainnya. Saat ini, dari pihak sekolah juga masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Agama.
Ruang kelas yang retak-retak itu di kelas empat sekolah tersebut. Ada puluhan pelajar yang semuanya harus belajar di halaman. Aktivitas kegiatan belajar mengajar juga seperti biasanya. Mereka tetap belajar dengan jadwal yang sudah ditentukan sekolah. Namun, akivitas mereka tidak terlalu nyaman, sebab harus belajar di halaman sekolah. Terlebih lagi, lokasi sekolah juga di tepi jalan raya, sehingga saat belajar megajar berlangsung anak-anak juga tetap bisa meihat kendaraan yang hilir mudik di samping sekolah.
Sementara itu, sejumlah anak-anak yang belajar di halaman sekolah mengaku tidak bisa konsentrasi saat belajar. Mereka merasa tidak nyaman saat belajar. Terlebih lagi, saat anak-anak dari ruang kelas lainnya sedang tidak di ruang kelas, jadi tambah tidak konsentrasi.
“Belajarnya jadi tidak nyaman, terganggu kalau ada yanng istirahat, tidak bisa konsentrasi,” kata Amalia Zanuba Azzahra, salah seorang pelajar di sekolah itu. [ant]
