Pelajar Perokok Tertinggi, Dinkes Konsentrasi ke Sekolah

dr Harsono

dr Harsono

Surabaya, Bhirawa
Dari tahun ke tahun jumlah pelajar dan remaja yang merokok semakin meningkat. Data yang dihimpun Dinkes Jatim, jumlah remaja merokok di Jatim menduduki peringkat pertama disusul Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.
Kepala Dinkes Jatim Harsono mengatakan, saat ini jumlah remaja yang merokok terus mengalami peningkatan. Hal itu dia ketahui dari jumlah pasien remaja akibat rokok di beberapa rumah sakit. Menurutnya, upaya pencegahan tidak bisa hanya dengan larangan merokok. Jika dengan slogan `jangan merokok`, pasti tidak berhasil. Oleh karenanya, bidang garap Dinkes akan melakukan kampanye anti rokok ke komunitas dan sekolah
”Dinkes akan masuk dalam komunitas mereka termasuk ke sekolah-sekolah. Diharapkan dari mereka bisa mempengaruhi secara positif kepada teman-temannya. Targetnya mereka bisa memahami bahaya rokok,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita mengaku, larangan merokok yang tertulis dalam Perda Anti Rokok terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini merokok telah menjadi masalah kesehatan di masyarakat, karena menyangkut sebagian besar masyarakat terkena dampaknya yang negatif.
Konsumsi tembakau khususnya perilaku merokok aktif di Indonesia meningkat, termasuk kaum muda dan perempuan. Sementara itu, perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok dari perokok aktif, antara lain bayi dan anak-anak memiliki tingkat kerentanan tinggi apabila tidak memperoleh perlindungan yang memadai.
Menurutnya, kebiasaan merokok akan memperbesar faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembulu darah, penyakit paru, gangguan kehamilan dan resiko terjadinya gangguan fungsi reproduksi. Untuk perlu adanya penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok(KTM) sebagai pengamanan rokok bagi kesehatan.
Perlu diketahui, jumlah perokok remaja mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Tobacco Control Support Center (TCSC), jumlah perokok usia 10 hingga 14 tahun mencapai 3,9 juta orang per tahun atau 10.869 orang per hari. [dna]

Tags: