Pelajar SD Sidoarjo Meninggal Akibat DB

foto-pemberantasan sarang nyamukSidoarjo, Bhirawa
Demam Berdarah (DB) termasuk penyakit bahaya. Bila tak segera ditangani bisa membawa kematian. Dalam tahun 2014 lalu, dari 171 kasus DB di Sidoarjo, hanya merenggut satu nyawa anak kelas 1 SD asal di Desa Banjar Bendo, Kec Sidoarjo, pada bulan Desember kemarin.
”Korban terlambat dibawa ke RS,” kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyahatan Lingkungan  (P2PL) Dinkes Sidoarjo, dr Edi Tamat Susanto, Kamis (15/1) kemarin.
Menurut Edi, tahun 2013 sebelumnya, dari 222 kasus DB di Sidoarjo yang meninggal juga hanya satu diakibatkan karena terlambat membawa ke RS. Kasus DB di Kab Sidoarjo dalam 2 tahun ini jumlahnya terus menurun. Diharapkan terus demikian, sementara pada Januari 2015 ini sudah  muncul 4 kasus DB.
Menurut evaluasi mantan Kepala Puskesmas Kec Sedati ini, terjadinya penurunan kasus DB ini, bisa jadi karena saat ini masyarakat Sidoarjo mulai sadar masalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN), tanda-tanda dalam penanganan DB dan segera membawa korban ke RSUD sehingga  tak sampai terlambat.
Menurut Edi, tak lepas dari peranan pihak Puskesmas yang juga siaga, dalam hal penyemprotan dan penyuluhan, sehingga tak sampai ada peningktan kasus. Masyarakat terus diminta waspada DB, meski saat itu tak mesti musim hujan. Contohnya, pada Bulan Mei dan Juni 2014 kemarin, munculnya kasus DB paling tinggi. Dalam Bulan Mei ada 23 kasus, sedangkan Bulan Juni ada 34 kasus. ”Padahal pada bulan itu tak lagi turun hujan, kok kasus DB jumlahnya tinggi,” kata Edi.
Dalam pencegahan kasus DB, kata Edi, metode dengan PSN lebih penting dari penyemprotan. Dengan PSN akan bisa membasmi jentik-jentik nyamuk sehingga tak sampai dewasa. Sedangkan kalau terlalu sering dilakukan penyemprotan, terkadang nyamuk menjadi kebal. Apalagi yang menyemprot bukan dari pemerintah, sehingga tak tahu obat apa yang tepat dan dosis serta ukurannya. ”Ini malah membuat nyamuk aedes aigypti kebal, jenis obat, dosis, ukuran, takaran harus tahu tepat, gak asal sembarangan semprot saja,” kata Edi.
Dari laporan yang diterima, penyemprotan bukan dari petugas pemerintah, sering dilakukan oleh warga desa, yang mendapatkan dana dari pihak tertentu, kemudian secara swadana disemprot sendiri. [ali]

Keterangan Foto : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dianggap lebih efektif dalam mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah, dibandingkan hanya sekedar penyemprotan.

Tags: