Pelajar SMAN 7 Surabaya Tenggelam diMadaKaripura

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap Farhan.

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap Farhan.

Probolinggo, Bhirawa
Bersama 10 temannya, Farhan Maufaldy (17) Pelajar SMAN 7, beralamatkan Jl Teluk Kumai Barat 11 Surabaya, yang sedang menikmati libur panjang di wisata air terjun Mada Karipura, Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo tenggelam. Hingga berita ini dikirim korban belum juga ditemukan, warga dan pihak Muspika kecamatan lumbang, sementara tim sar terus melakukan pencarian.
Semula korban, Farhan, berangkat bersama 10 temannya, tiga orang di antaranya mandi di sekitar air terjun. Diduga karena tak bisa menahan cuaca dingin atau terpeleset, korban tenggelam tanpa sepengetahuan teman lainnya. Beberapa menit setelahnya 2 temannya yang sedang mandi kaget karena korban sudah tidak muncul lagi.
“Korban tenggelam Minggu (7/2). Namun hingga Senin sore masih belum kami temukan tanda-tanda di sekitar air tejun ini, sementara ini pencarian kami hentikan, dan baru kami lanjutkan pagi ini (kemarin -red.) Selasa (9/2),” kata Kapolsek Lumbang, AKP Mustaji.
AKP Mustaji mengaku tim gabungan dari Polres Probolinggo, Basarnas dan BPBD  setempat melakukan pencarian di dasar sungai tepatnya di bawah air terjun. Pencarian menggunakan dua tenaga penyelam. Polisi dan tim SAR melanjutkan pencarian saat ini 9/2. Mudah-mudahan Farhan Maufaldy, segera ditemukan hari ini juga.
“Apalagi cuaca di sekitar lokasi tidak mendukung. Selain datangnya hujan, pihak polisi dan tim SAR tidak berani mengambil risiko jika pencarian diteruskan. Dikhawatirkan di sekitar air terjun rawan terjadi longsor,” jelasnya.
“Sangat berbahaya jika kami berada di bawah tebing air terjun ketika cuaca buruk dan hujan deras. Karena jika turun hujan, wisatawan dilarang masuk ke lokasi air terjun Mada Karipura ini,” tegasnya.
Arifin, salah satu warga sekitar Air Terjun Madakaripura yang sempat menolong korban mengaku sebelumnya korban bersama 9 temannya mandi di sungai air terjun. Padahal dia dan pengunjung lainnya melarangnya mandi.
Korban dan teman lainnya, seperti didorong ke pusaran air, hingga korban Farhan tak bisa terselamatkan, katanya. “Melihat 10 pelajar tenggelam, saya bersama warga lain terjun untuk menolong, saat itu arus air sangat deras, 9 diselamatkan 1 hilang,” jelas Arifin.
Sementara saat ini 8 teman Farhan masih dimintai keterangan dan diistirahatkan di Mapolsek Lumbang. “Mereka kami istirahatkan di polsek, sambi lalu menunggu kedatangan orang tua korban,” tandas kapolsek.
Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probilinggo kembali memakan korban. Setelah mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Reza Gilang Bastian, tewas tertimpa batu Juli 2015 lalu, kini giliran siswa SMAN 7 Surabaya, Farhan Nauvaldy 17, tenggelam di kolam air terjun tersebut.
Secara terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, mengatakan Farhan datang bersama sembilan orang kawannya ke air terjun Madakaripura untuk berlibur. Sekitar pukul 16.00 WIB Farhan bersama tiga orang kawannya mandi di air terjun.
Hampir sejam berendam di kolam itu, kedua temannya naik ke permukaan. Namun Farhan masih berendam di kolam. “Tiba-tiba korban mengeluh kedinginan dan tak kuat lagi bermain air. Ia meminta bantuan ke petugas penjaga loker untuk membantunya keluar dari kolam,” kata Joko.
Penjaga loker yang bernama Arifin itu mencoba menolong Farhan yang terlihat kaku dan mulai tenggelam serta terseret ke tengah. Namun, Arifin terpeleset dan genggamannya terlepas. Farhan akhirnya terseret dan tenggelam di tengah kolam tepat di jatuhnya air terjun. [wap]

Tags: