Pelaksanaan UTBK, Peserta Harus Tepat Waktu

” Telat, Tidak Diizinkan Ikut Ujian
” Unair diikuti 25.852 dan Unesa diikuti 30.037 peserta
Surabaya, Bhirawa
Menjelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 13 April mendatang, berbagai persiapan telah dilakukan perguruan tinggi negeri (PTN) yang nantinya akan ditempati untuk pelaksanaan UTBK. Persiapan ini meliputi kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan Person Computer (PC) sebagai alat untuk melaksanakan ujian. Seperti yang dilakukan Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Di Unair misalnya, pelaksanaan UTBK akan diikuti 25.852 peserta ujian. Di mana, sejumlah 13.856 peserta akan mengikuti ujian di gelombang pertama. Sedangkan di gelombang kedua akan diikuti sebanyak 11.996 peserta. Diungkapkan, Rektor Unair, Prof Nasih jika kapasitas yang disediakan pada gelombang pertama, terpenuhi 99,83 persen, hanya ada 1-2 kursi yang tidak terpakai. Sedangkan pada gelombang kedua, dari kapasitas yang disediakan terpakai 82,72 persen. Secara keseluruhan 13 ribu PC akan disiapkan oleh Unair dan Kampus yang bermitra dalam pelaksanaan UTBK. Dalam pengawasan jalannya UTBK, Unair telah menyiapkan 80 orang.
“Dalam prosesnya kami sudah siapkan semua server. Insha Allah tidak ada masalah. Kita libatkan banyak pihak dan semua sudah kita cek,” ujar dia.
Terkait proses pelaksanaan, Prof Nasih menuturkan jika akan memperketat proses ujian untuk menghindari berbagai hal. Pihaknya berharap para siswa (peserta ujian) bisa mengikuti aturan dengan baik. Seperti, kedatangan siswa di lokasi tes harus 30 menit sebelum ujian dimulai. “Pukul 7.00 sudah siap di lokasi. Pukul 7.30 peserta bersama-sama masuk ruangan. Ada kesempatan untuk melihat tempat duduk, panitia mencocokkan wajah, dan persiapan lainnya. Pukul 8.00 tepat ujian akan dimulai,” jelas dia.
Jika peserta datang pukul 08.00, meski hanya selisih 1 menit, mereka tidak diperkenankan mengikuti ujian dan dianggap absen. Selain itu, para oeserta tidak diperkenankan membawa alat fulis, alat komunikask, kertas dan peralatan lainnya. Semua alat tulis akan disediakan oleh panitia termasuk kertas untuk menghitung.
“Untuk soal, semua sudah dari pusat. Kita tidak terlibat dalam penyusunan soal UTBK. Semua soal UTBK berasal dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT),” katanya.
Pada pelaksanaan UTBK kali ini, Universitas Airlangga berkerjasama dengan 4 kampus di Surabaya. Antara lain, Universutas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Universitas Doktor Soetomo (Unitomo), Universitas 17 Agustus (Untag) dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STIESIA).
“Kami harap masyarakat, terutama calon mahasiswa menyiapkan diri sengan sebaik-baiknya,” pungkas Prof Nasih.
Tidak jauh berbeda dengan Unair, persiapan juga terlihat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Dikatakan Koordinator Humas SNMPTN-SBMPTN Unesa, Vinda Maya persiapan tersebut sudah dilakukan sejak hari Jumat (5/4) lalu yakni pengadaan simulasi bagi admin server dan teknisi. Di samping itu, Unesa juga menyiapkan 15 ribu unit komputer untuk pelaksanaan UTBK. Dengan demikian, pihaknya telah menyiapkan 100 admin dan teknisi. Sementara untuk pengawas sudah disiapkan 550 tenaga.
“Kita sebenarnya kemarin sudah menyiapkan 15 ribu unit komputer. Tapi pendaftar untuk lokasi ujian UTBK membludak. Jadi kita menambahkan 700 unit komputer lagi,” terang dia.
Total ada 30.037 peserta yang akan mengikuti ujian di Unair. Dengan rincian, pada gelombang 1 akan diikuti 15.731 peserta dan pada gelombang 2 akan diikuti 14.306 peserta. Di mana akan ada 63 ruangan baik yang tersebar di Unesa Lidah, Unesa Ketintang, Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) dan Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa).
“Dari seluruh pedaftar, kita juga ada pendaftar disabilitas. Ada 6 orang dengan kategori berbeda. Seperti tuna netra dan tuna daksa. Mereka (penyandang disabilitas) akan ujian di sesi 9 dan sesi 17 di ruang TR Rektorat,” Ujar Vinda.
Dalam pelaksanaan UTBK di Unesa, Vinda menuturkan jika mahasiswa harus memperhatikan berbagai aturan. Misalnya peserta harus membawa ijazah dan surat keterangan yang di tandatangani oleb kepala sekolah, tidak boleh ke kamar mandi karena waktu dan soal terus berjalan. Selain itu peserta juga tidak boleh menggunakan membawa hp kedalam ruangan juga tidak boleh membawa peralatan tulis maupun kertas buram.
“Kita perketat ujiannya. Meskipun per hari per sesi soal-soalnya ini berbeda tetap kita harus buat aturan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Vinda.
Sementara itu, tes awal UTBK akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 April 2019 dengan dua sesi. Yaitu sesi pagi dan sesi siang. Untuk kemudian akan dilaksanakan tes secara berkala hingga akhir bulan Mei. [ina]

Tags: