Pelaku Industri Jasa Keuangan Siap Jaga Stabilitas Ekonomi 2017

Surabaya, Bhirawa
Untuk menjaga stabiltas perekonomian, di tahuin 2017 ini, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengadakan Annual Financial Executive Gathering (AFEG) Tahun 2017 Selasa, 17 Januari 2017 bertempat di Ballroom Hotel JW Marriot, Surabaya. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, clan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Nelson Tampubolon. Perternuan tahunan industri jasa keuangan diselenggarakan sebagaj salah satu bentuk konkrit kepedulian Kantor OJK Regional 4 untuk turut serta mengembangkan ekonomi Provinsi Jawa Timur. Penemuan tahunan kali ini mengangkat tema “Menjaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Dan Membangun Optimisme Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Nelson Tampubolon, yang ditemui usai acara menhatakan, strategis bagi Industri Jasa Keuangan yang ada di wilayah kerja Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur bahwa kinerja sektor jasa keuangan sampai tahun 2016 secara umum positif. Tingkat keschatan leznbaga jasa keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
Kepala OJK Regional 4, Sukamto, mnambahkan , kondisi perekonomian secara umum dan kinerja sektor jasa keuangan Jawa Timur sekaligus melaporkan kegiatan-kegiatan terkait pelaksanaan tugas, peran, dan fungsi Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur selama l (satu) tahun terakhir.
Market share volume usaha perbankan di Jawa Timur pada tahun 2016 menoapai 7,89% :lari volume usaha pcrbankan nasional dcngan pertumbuhan total aset, DPK dan kredit nasing-masing sebesar 7,35%, 6,03% dan 4,39%. Kinexja pasar modal di Jawa Timur nenunjukkan adanya pertumbuhan yang moermin dari peningkatan jumlah investor cbanyak 10.998 orang atau 20,4l%. Disiai lain, kincxja perusahaan pembiayaan, dana ensiun, dan modal ventura juga menunjukkan pcningkatan volume usaha musing-musing ebesar 7,38%, 26,54%, clan 42,9996.
Pertumbuhan krcdit pada scktor prioritas dl Jawa Timur yaltu pada Sektor Agrikultur ‘crtanian, Perburuan, Kehutanan, a; Perikanan) den sektor lndustri Pengolahan masingasing meningkat sebesar 11,17% dan 5,11%. Kredit pads aektor prioritas terutama salurkan pada segmen Usaha Mikro chil dan Mcncngh (UMKM) scjalan dengan visi clan isi Pemen’ntah Provinsi Jawa Timur yang fokus pada pcmbcrdayaan UMKM. Program mberdayaan UMKM juga didorong oleh pemerintah melalui progam Kredit Usaha Rakyat UR), dimana pada tahun 2016 penyaluran KUR di Jawa Timur telah mencapai sebesar :12,7 T atau sebesar l4,46% dari total KUR Nasional. Dukungan Pemerintah Provinsi wa Timur terhadap pelaksanaan program KUR juga diwujudkan dengan program kcxja na dengan PT BPD Jatim melalui pelaksanaan loan agreement dalam bentuk penyaluran :dit industri primer dengan suku bunga 7% sampai 9%. Kedepannya, OJK akan ndorong penyempumaan skema KUR yang lebih fokus pada sektor-sektor produktif arapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM yang bankable.
Pertemuan tetsebut adalah untuk menindaklanjuti pertemuan Industri Jasa Keuangan tahun 2016 OJK bersama-sarna dengan Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan pemangku kepentingan lainnya membentuk TPAKD Provinsi Jawa Timur pada tanggal 14 April 20 16. Atas dukungan dan komitmen seluruh pemangku kepentingan yang bergabung dalam TPAKD telah membuahkan prestasi dengan terpilihnya provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi teladan dalam pelaksanaan program kerja TPAKD yang penghargaannya disampaikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bpk. Ir. H. Joko Widodo, di Istana Negara pada tanggal 13 Januari 2017 melalui program kerja unggulan pembiayaan bu didaya dan pengelolaan umbi porang.
Untuk mengantisipasi agar masyarakat tidak salah dalam berinvestasi, Kantor OJK Regional 4 bersama dengan Pemerintah Daerah dan unsur penegak hukum di Jawa Timur telah membentuk Satuan Tugas Waspada Investasi (SW1) pada September 2016. Tugas Satgas Waspada Investasi tersebut diantaranya memberikan edukasi dan sosialisasi
kepada masyarakat tentang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi serta meningkatkan koordinasi penanganan dugaan tindakan melawan hukum di masingmasing bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi.
Kantor OJK Regional 4 menyadari bahwa peningkatan akses keuangan kepada masyarakat harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk melalui peningkatan akses terhadap layanan keuangan syariah. Selama tahun 2016 OJK Regional 4 telah menyebarkan 8 ribu Buku Khotbah Bisnis dan Keuangan Syariah, baik di wilayah Jawa Timur maupun DKI Jakarta, Banten, Banjarmasin, Bengkulu dan Maluku yang diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dalam mensyi’arkan bisnis dan keuangan syariah secara massif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Upaya peningkatan pangsa perbankan syariah juga dilakukan dengan mendorong pelaksanaan proses spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) PT. BPD Jatim yang ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2017.
“Kami mengajak semua pihak untuk melalui tahun 2017 dengan optimisme yang tinggi bahwa ekonomi dan kinerja sektor jasa keuangan akan lebih baik serta bersama-sama menjaga stabilitas sektor jasa keuangan. Kami meyakini bahwa komitmen dan sinergi seluruh pihak yang hadir dalam pertemuan ini dapat mewujudkan hal tersebut” ujar Sukamto, .menegaskan. [ma]

Tags: