Pelaku Wisata Minta Kawasan Gunung Bromo Dibuka

Sejumlah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara tengah menikmati matahari terbit di penajakan Gunung Bromo di Tosari, Kabupaten Pasuruan sebelum pandemi covid-19. [Hilmi Husain/Bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Selama 4 bulan, kawasan wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ditutup karena pandemi covid-19. Agar perekonomian warga di lereng Gunung Bromo tidak semakin terpuruk, para pelaku wisata mendesak pemerintah untuk secepatnya membuka kembali kawasan Gunung Bromo.

Sopir jeep Bromo, Suroto menyampaikan sejak kawasan Bromo ditutup, ia bersama teman lainnya menganggur. Kesulitan ekonomi membuat warga akhirnya memilih kerja serabutan supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Kami menganggur sekitar empat bulan sejak pandemi korona. Kehidupan yang serba sulit terus menghantui kami sejak munculnya virus covid-19. Makanya kami minta agar kawasan Bromo ini secepatnya dibuka. Supaya perekonomian kita kembali menggeliat,” ujar Suroto, Minggu (21/6).

Pemilik home stay, Darma juga menyatakan agar Bromo segera dibuka. Hal itu tak lain supaya pariwisata Bromo kembali pulih. Pasalnya, selama pandemi, tak ada tamu yang datang menyewa home stay.

“Harapan kami, agar Bromo dibuka. Tujuannya geliat pariwisata bisa kembali normal. Bukan kami saja, jika dibuka maka roda perekonomian di lereng Bromo kembali membaik,” kata Darma.

Seperti diketahui, ratusan warga di lereng Gunung Bromo, di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan hanya menggantungkan penghasilan dari sektor wisata. Seperti pengemudi jeep, pemilik kuda, penyedia jasa ojek, pemilik home stay hingga pemilik warung.

Sejak Bromo ditutup, mereka mengalami kesulitan ekonomi. Sebagian bekerja serabutan, sebagian lagi bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sejumlah mereka di antaranya menghabiskan waktu untuk merawat kendaraan dan melatih kuda serta membersihkan kamar-kamar home stay.

Sementara itu, tokoh masyarakat Tosari, Trisno Sudigdho menyatakan mendukung keinginan warga. Para pelaku wisata, sangat siap menerapkan protokol kesehatan jika Bromo dibuka.

“Harapan kami wisata di Gunung Bromo kembali dibuka. Jika dibuka tentunya, dunia pariwisata bisa pulih,” tegas Trisno Sudigdho. [hil]

Tags: