Pelanggan Keluhkan Empat Hari Air PDAM di Tulungagung ”Macet”

PDAM Tulungagung menyediakan tandon air sementara di sejumlah perumahan untuk mengatasi matinya air PDAM ke pelanggan, Senin (3/11).

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah warga Tulungagung mengeluhkan tidak mengalirnya air PDAM ke rumah-rumah mereka. Apalagi matinya air PDAM ke para pelanggannya itu sudah berlangsung selama empat hari.
“Matinya air PDAM di rumah saya yang sudah empat hari ini membuat susah. Mau mandi dan lainnya jadi penuh perjuangan,” ujar Firman, warga Kecamatan Tulungagung, Senin (3/12).
Ia mengaku terpaksa meminta air bersih pada tetangganya yang menggunakan air bawah tanah untuk keperluan rumah tangganya selama air PDAM mati. “Jadi menyusahkan tetangga juga,” tandasnya sembari tersenyum kecut.
Tidak hanya Firman yang mengeluh. Beberapa warga pelanggan PDAM Tulungagung lainnya juga mengeluh. Bahkan informasi yang diperoleh Bhirawa pelanggan PDAM Tulungagung yang mengalami hal serupa ada di tujuh kecamatan. Jumlahnya mencapai 15.000 pelanggan.
Ketujuh kecamatan itu masing-masing adalah Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Kauman, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Gondang, Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Sumbergempol.
Plh Direktur PDAM Tulungagung, Windu Bijantara, ketika dikonfirmasi membenarkan jika distribusi air PDAM ke pelanggan di tujuh kecamatan macet. Hal ini dikarenakan pipa utama PDAM yang melintas di sungai di Kecamatan Pagerwojo terputus akibat diterjang banjir dan membuat intake PDAM di Kecamatan Pagerwojo rusak.
Ia menyatakan PDAM Tulungagung sudah berusaha menormalkan keadaan dengan tengah memperbaiki pipa utama yang putus dan mencari sumber air cadangan. “Dengan dipakai intake cadangan belum bisa 50 meter per detik. Paling yang baru dinormalkan sekitar 130 pelanggan. Sisanya kami akan bangun lagi intake yang kena banjir,” ujarnya.
Untuk mengatasi ketidaknormalan distribusi air bersih pada para pelanggannya, PDAM Tulungagung lanjut Windu Bijantara, kini memanfaatkan pula empat tandon miliknya yang ditempatkan di sejumlah perumahan untuk dimanfaatkan oleh warga setempat yang kesulitan air bersih dan sumur bor di Desa Polosokandang Kecamatan Kedungwaru. Ia yakin dalam waktu dekat distribusi air PDAM Tulungagung ke para pelanggannya akan normal kembali.
Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Tulungagung, Heru Santoso MPd, meminta PDAM Tulungagung untuk segera menyelesaikan perbaikan pipa utama yang rusak. Utamanya, dengan menambah tenaga kerja untuk perbaikan pipa tersebut.
“Kedepan kami meminta pula pada PDAM Tulungagung untuk mengoperasikan sumur-sumur air bawah tanah sebagai cadangan sewaktu-waktu terjadi bencana. Meskipun secara biaya operasional membutuhkan biaya yang sedikit lebih mahal,” ujarnya.
Ia menyadari jika matinya aliran air PDAM Tulungagung ke para pelanggannya itu karena faktor alam. Bukan karena kesengajaan PDAM Tulungagung. “Semoga segera dapat selesai perbaikannya. Dan karena bukan kesalahan teknis dari PDAM Tulungagung pelanggan harus memakluminya. Ini karena faktor bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” tuturnya. (wed)

Tags: