Pelanggaran MPLS Dianggap Sudah Tuntas

Para siswa baru SMK Wiyata Husada tetap melaksanakan MPLS setelah beberapa hari yang lalu dihentikan Dinas Pendidikan.

Para siswa baru SMK Wiyata Husada tetap melaksanakan MPLS setelah beberapa hari yang lalu dihentikan Dinas Pendidikan.

Kota Batu, Bhirawa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wiyata Husada mengklaim sudah tidak ada permasalahan lagi antara pihak sekolah dengan wali murid. Hal ini tercapai setelah dilakukan pertemuan antara wali murid dengan Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SMK yang berada di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Senin (18/7) pukul 07.00 WIB.
Kepala Sekolah SMK Wiyata Husada, drg Cicik Setyawati menegaskan tidak ada wali murid yang meminta klarifikasi perihal tindakan tidak manusiawi yang terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pekan lalu. “Semua sudah beres, tidak ada apa apa, tidak ada wali murid yang meminta klarifikasi, aman terkendali,” ujar Cicik, Senin (18/7).
Saat terdengar kabar bahwa orang tua siswa baru beramai-ramai memulangkan anaknya dari asrama, Cicik yang saat itu berada di luar kota mengaku sempat bingung. Apalagi saat mendengar penyebab pemulangan tersebut dikarenakan tindakan oknum senior yang kurang menusiawi. Yaitu, memaksa siswa baru untuk memakan nasi basi, dicampur remasan buah pepaya serta ada siswa yang diminta makan di dalam WC.
“Saya bingung kok ada kabar sepeti itu, kita ini sekolah kesehatan, dapat nasi basi seperti itu darimana, padahal dapurnya asrama jadi satu dengan dapur rumah sakit masakannya untuk pasien yang sakit,” jelas Cicik. Selain itu, Cicik mengatakan semua kegiatan MPLS ada rekaman videonya, sehingga pihak sekolah mempunyai bukti bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar. “Kita punya bukti otentiknya, monggo silakan dicek lagi ke sumber berita yang kemarin,” ujarya.
Ia juga menegaskan tidak perlu melakukan klarifikasi kepada wali murid, karena memang tidak ada masalah apa-apa. “Kita tidak perlu klarifikasi, karena memang tidak ada masalah apa-apa,” ujarnya.
Adapun kegiatan MPLS yang dihentikan oleh Dinas Pendidikan tersebut, dilanjutkan hari ini (kemarin) disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Terpisah, sejumlah wali murid saat dikonfirmasi membantah bahwa sudah ada titik temu dengan pihak sekolah. “Kita ini mencari sekolah lain, ini saya perjalanan ke SMK kesehatan yang lain, bohong kalau sekolah mengatakan tidak ada masalah,” katanya menyesalkan sikap sekolah.
Wali murid tetap menyesalkan sikap sekolah yang tidak transparant. Ia berharap peristiwa yang dialami anak-anak mereka tidak terjadi lagi di kemudian hari. [nas]

Tags: