Kota Mojokerto, Bhirawa
Puluhan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto berunjuk rasa, mempersoalkan pelantikan para anggota DPRD Kota Mojokerto periode 2014-2019, Rabu (27/8) kemarin.
Puluhan aktifis dari Perguruan Tinggi swasta di Mopjokerto itu memulai aksi dengan longmarch dari Pasar Tanjung Anyar yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi pelantikan. Sepanjang perjalanan mereka meminta tanda tangan di kain putih sepanjang dua meter dari para pedagang yang ada di luar Pasar Tanjung. Namun ketika sampai di depan RSU Kota Mojokerto lama dan hampir sampai di gedung dewan, puluhan aktifis mendapatkan penghadangan ratusan petugas keamanan dari Polres Mojokerto.
Koordinator Aksi Nur Kholis mengatakan, mereka menuntut kinerja dewan lebih baik dibandingkan kinerja anggota dewan sebelumnya. ”Jangan hanya janji politik tetapi tak berbuat apa-apa,” jelasnya.
Secara terpisah Ketua Umum PMII Cabang Mojokerto, Arief Subagiyo menuturkan, ada beberapa tuntuntan yang nantinya akan disampaikan kepada anggota dewan terpilih. ”Kami akan menyerahkan surat untuk audiensi, nota kesepakatan untuk tak akan korupsi,” jelasnya.
Masih menurut Arief, semua elemen mahasiswa akan turut serta mengawal kenerja anggota dewan periode 2014-2019. ”Bila nanti ada penyelewengan maka kami akan kembali turun ke jalan dengan massa aksi yang lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Aksi demontrasi ini ditutup dengan aksi teatrikal dan pembacaan puisi karya Gus Mus yang berjudul Kau Ini Bagaimana. Serta penyerahan bukti tanda tangan kepada perwakilan anggota dewan yang menemui massa aksi. [kar]
Keterangan Foto : Aksi longmarch mahasiswa PMII menuju Gedung DPRD Kota Mojokerto, Rabu (27/8) kemarin. [kariyadi/bhirawa]
