Pelantikan Pengawas dan Pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso Periode 2020-2025

Ketua Pembina Yayasan Gerontologi Abiyoso Jatim H Imam Utomo foto bersama pengawas dan pengurus masa bhakti 2020-2025 yang baru saja dilantik.

H Imam Utomo Jabat Ketua Pembina, Jumlah Lansia di Jatim Hampir 8 Juta Orang
Kota Surabaya, Bhirawa
Siapa bilang orang lanjut usia (lansia) tidak bisa bermanfaat untuk bangsa dan sesama. Buktinya adalah para tokoh yang tergabung dalam Yayasan Gerontologi Abiyoso Jatim. Meski mereka sudah sepuh, tapi masih memiliki semangat luar biasa untuk bisa menyejahterakan para lansia di Jatim.
Yayasan Gerontologi Abiyoso merupakan organisasi sosial dengan misi utama membantu pemerintah dalam menangani masalah kelanjutusiaan di Jatim. Organisasi ini berdiri pada 13 Februari 1993 atas prakarsa tokoh masyarakat, cendekiawan dan pejabat Pemprov Jatim diantaranya mantan Gubernur Jatim, Moh Noer; Prof dr Soejoenoes dan Prof dr Daldiri Mangoendiwirja. Pada 1993, Yayasan Gerontologi Abiyoso mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jatim Soelarso dan Ketua DPRD Jatim Trimajono SH.
Saat ini, Yayasan Gerontologi Abiyoso dipegang H Imam Utomo sebagai Ketua Pembina dan tujuh orang anggota. Yakni; Prof Troeboes P dr SpS(K) SpKj, Drs H Imam Soepardi, Drs Soedjito, Dr H Warsito SH MM, Drs Soeryadi Setiawan, Dr Rasiyo MSi dan Drs H M Riziqi MM.
Sementara untuk pengawas dan pengurus masa bhakti 2020-2025 yang baru dilantik pada, Selasa (13/10), H Imam Utomo memberikan amanah kepada Dr Ir R Eddy Indrayana sebagai Ketua Pengawas, dibantu tiga anggota. Yaitu; Drs Endro Siswantoro MSi, Ir H Moh Djaelani MM dan Drs H Sumadji Maryanto MSi.
Sedangkan untuk para pengurus, yang menjabat Ketua Umum adalah Dr H Mashoed MSi. Lalu Ketua I dijabat Dr Edi Purwinarto MSi, Ketua II Soerjadi Tjokrosoewito, Sekretaris HR Soenarto SH MM, Wakil Sekretaris Dra Hj Lies Idawati, Bendahara Sunarja dan Wakil Bendahara Dra Endang Sajekti MSi.
Untuk bidang-bidang, Bidang Pembinaan Sosial Kemasyarakatan dijabat Ratnadi Ismaon SH sebagai Ketua dan Dra Suhartuti MM sebagai anggota. Bidang Pembinaan Keagamaan dan Mental Spiritual sebagai ketua diisi Drs Sudjak dan Drs HM Nawawi MSi sebagai anggota, Bidang Pembinaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dijabat dr Harsono sebagai ketua dan dr Etty Melani Haryanti sebagai anggota.
Lalu, Bidang Pembinaan Olahraga, Seni Budaya dan Kehumasan dijabat Ali Sya’roni SH MM dan Dra Hj Rr Niniek K Rahadjeng SH sebagai anggota. Kemudian Bidang Pengembangan Usaha dan Penggalian Dana dijabat Ir HM Ardi dan dr Arman Linda sebagai anggota. Kepengurusan ini disahkan di Sidoarjo 17 September 2020 oleh H Imam Utomo sebagai Ketua Pembina Yayasan Gerontologi Abiyoso Jatim.
Saat memberikan sambutan, Ketua Pembina Yayasan Gerontologi Abiyoso Jatim, H Imam Utomo mengatakan, pelantikan pengawas dan pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso Jatim masa bhakti 2020-2025 harus dilaksanakan secara sederhana, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dihadiri banyak orang. Namun meski begitu, pelaksanaan pelantikan ini tidak akan mengurangi makna pengukuhan.
“Jika melihat sejarahnya, saat lahirnya Gerontologi dulu pemerintah pusat belum memikirkan untuk mengurus lansia. Tapi Jatim berani mengurus lansia dengan melahirkan Gerontologi ini. Tapi sekarang pemerintah pusat sudah memberikan perhatian. Bahkan sekarang sudah ada undang-undangnya, ada peraturannya. Setiap provinsi dan kabupaten/kota diharuskan membuat Komisi Daerah Lanjut Usia. Dan pengurus Gerontologi juga ada yang masuk dalam komisi tersebut,” kata Imam Utomo.
Dengan terbentuknya Komisi Daerah Lansia yang dipimpin wakil gubernur jika ditingkat provinsi ini, tugas Yayasan Gerontologi Abiyoso sedikit lebih ringan. Karena tinggal mendorong pelaksanaan perhatian kepada lansia lebih dipercepat bisa sampai ke bawah. Seperti pembentukan Karang Werda yang masih ada desa yang belum terbentuk Karang Werda.
“Ini saya satu tugas kita untuk mendorong dan memberikan saran kepada Komisi Daerah Lanjut Usia untuk melaksanakan pembentukan Karang Werda. Di Jatim bahkan ada kabupaten/kota yang belum membentuk Komisi Daerah Lanjut Usia. Ada delapan daerah yang belum membentuknya,” ungkapnya.
Di Jatim, lanjut Imam Utomo, saat ini ada hampir 8 juta lansia. Banyaknya jumlah lansia ini perlu dibina karena para lansia juga masih mempunyai potensi untuk membangun bangsa dan membangun sesama lansia.
Menurut mantan Gubernur Jatim dua periode ini, pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso tidak perlu harus terjun langsung ke daerah. Sebab didaerah sudah ada perwakilan-perwakilannya. “Kita tinggal mendorong daerah agar bupati atau wali kota mau memberikan perhatian lebih kepada para lansia. Selama ini memang Gerontologi terlihat sangat mandiri sehingga tak terlihat oleh bupati dan wali kota,” kata Imam Utomo.
Organisasi sosial seperti Gerontologi ini, lanjut Imam Utomo, tidak ada di provinsi lain, hanya ada di Jatim. “Dalam pengurus Gerontologi ini ada yang mantan kepala daerah. Saya minta agar ditingkatkan lagi keaktifan dan kedekatannya dengan bupati atau wali kota, agar memberikan perhatian kepada para lansia,” pungkasnya. [Zainal Ibad]

Tags: