Pelatih dan Pemain Muda Surabaya Ikuti Coke Kicks 2019

Para peserta Coke Kicks 2019 saat foto bersama di Lapangan SIER, Rungkut, Surabaya, Selasa (17/12). [achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Even tahunan Coke Kicks 2019 yang didukung Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) kembali digelar dengan mengajak 32 pelatih, 224 pemain dari 16 tim atau SSB se-Surabaya. Acara yang digelar di kawasan Lapangan SIER, Rungkut, Surabaya sejak 16-17 Desember 2019 ini.
Kota Surabaya menjadi Kota Jujukan pertama Coke Kicks 2019 yang digelar di tujuh Kota (Surabaya, Bekasi, Sumedang, Padang, Lampung, Semarang dan Denpasar/Bali).
Menurut Regional Corporate Affairs Manager East Indonesia Coca Cola Amatil Indonesia, Armytanti Hanum Kasmito, usai pembukaan Coke Kicks 2019, Selasa (17/12) kemarin, selama ini sepakbola hanya diikuti laki-laki saja, dalam even kali ini justru ingin menekankan kesetaraan gender dalam pembinaan sepak bola kelompok umur atau grassroot.
“Coke Kicks kali ini sudah masuk tahun kesembilan secara rutin digelar tiap tahunnya. Sudah 17 ribu pesepakbola usia muda yang mengikuti juga 1.700 pelatih. Harapannya para pesepakbola muda dan pelatih ini bisa menjadi pemain masa depan termasuk pelatih yang punya lisensi,” terangnya.
Armytanti menambahkan, kepelatihan melibatkan para pelatih SSB kelompok usia dini yang digelar dalam dua sesi, yakni teori dalam ruangan yang bertempat di Wisma SIER dan praktek di lapangan SIER Rungkut. Coke Kicks sendiri digelar disejumlah kota diantaranya Lampung, Padang, Semarang, Sumedang dan Surabaya. Untuk peserta, CCAI bekerjasama dengan Askot PSSI, dimana merekalah yang lebih paham SSB mana yang berhak ikut dalam Coke Kicks .
“Untuk peserta tidak masalah, justru banjir peminatnya dari usia pesepakbola dari 13-17 tahun. Karena menekankan kesetaraan gender, ada juga pemain bola wanita yang ikut dalam Coke Kicks. Sementara itu jebolan Coke Kicks ada yang sudah main di Timnas, termasuk pelatihnya kini menjadi pelatih yang punya lisensi,” jelasnya.
Untuk diketahui, Klinik kepelatihan yang sudah berjalan sembilan tahun ini disponsori oleh Coca-Cola Amatil Indonesia berkolaborasi dengan ASA Foundation dan Askot PSSI Surabaya. Tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, event pelatihan profesional sepak bola grassroots ini bersifat rekreatif, namun diselingi dengan edukasi dan pembentukan karakter dan mental anak.
“Nantinya, diharapkan anak – anak tidak hanya menjadi pribadi berkualitas di atas lapangan tapi juga lingkungan sosial mereka,” ujar Armytanti.
Edukasi juga diberikan kepada pelatih agar bisa juga dibagikan dan ditularkan kepada masyarakat umum. Ada sejumlah materi seperti cara menjalin komunikasi yang baik antara pelatih dengan pemain maupun stakeholder. Tak lupa pemberian materi latihan yang fun dan tidak membosankan bagi anak-anak, namun tetap memberikan coaching point pada teknik dasar mengolah kulit bundar.
“Pelatih juga mendapatkan asesmen atau penilaian khusus dari seluruh rangkaian kegiatan yang diikuti sejak hari pertama. Pasalnya di hari penutupan akan diberikan penghargaan pelatih terbaik,” katanya.
Di Surabaya ini diikuti Kelompok Usia 13 Tahun dengan jumlah kuota 14 orang pemain dan dua pelatih dari 16 Tim Anggota ASKOT Surabaya. Pelatih peserta didampingi dua pelatih fasilitator yang cukup berpengalaman dari ASA (Asian Soccer Academy). Event ini juga melibatkan Instruktur pelatih asal Inggris sekaligus eks pemain Liga Inggris Southampton, Lee Hawkins. Hanya saja yang bersangkutan berhalangan hadir di Surabaya.
Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability Coca-Cola Amatil Indonesia, Lucia Karina mengatakan lahirnya Coke Kicks awalnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam edukasi sepak bola. Coke Kicks selama sembilan tahun terus bergulir dengan pemberian materi yang terus diupgrade.
“Coke kicks ingin melahirkan pemain nasional Indonesia yg berkualitas dan menjunjung tinggi fairplay dan sportivitas di masa depan. Termasuk pemain-pemain putri yang lebih berprestasi,” pungkas Lucia. [riq]

Tags: