Pelatih Downhill Kota Batu Tewas dalam Laka Olah Raga di Danau Toba

Salah satu anak didik Chrisdian Mardianto, Fico Ardansyah (kedua dari kanan) yang berhasil meraih juara dalam kejuaraan internasional Downhill di Malaysia.

Kota Batu, Bhirawa
Kedatangan Pelatih Downhill Kota Batu, Chrisdian Mardianto ke Sumatera Utara menjadi agenda terakhirnya sebagai seorang tokoh balap sepeda gunung. Sebab Chrisdian meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai menjadi narasumber dalam Coaching Clinic yang dilaksanakan salah satu komunitas bersepeda di Danau Toba, Sumatera Utara.
Menurut Ketua ISSI Kota Batu, Bambang Priambodo ST, kematian salah satu pelatih downhill Kota Batu ini cukup mengejutkan banyak pihak. ”Kami sangat kehilangan, beliau adalah salah satu pelatih terbaik kami. Beliau saat mencintai olah raga bersepeda, hingga saat meninggal dunia terjadi saat beliau menjalankan tugas kepelatihannya,” ujar Bambang, Minggu (13/12).
Bambang sendiri tidak mengetahui persis bagaimana kronologis kejadian kecelakaan yang merenggut pelatih downhill Kota Batu ini. Ia hanya mendapatkan laporan ada kecelakaan olah raga bersepeda ini telah mengakibatkan pelatih yang akrab dipanggil Killim ini terluka parah pada bagian perut dan diharuskan untuk menjalani operasi.
Namun, belum sampai operasi dilakukan, pelatih yang masih bujangan ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (12/12) malam. Kemudian Hari Minggu (13/12) pagi, jenazah almarhum diterbangkan dari Sumatera Utara menuju ke rumah duka di Jl Semeru Gg 4, Kelurahan Sisir, Kota Batu.
“Direncanakan sore ini (Hari Minggu kemarin, red) jenazah almarhum dimakamkan di TPU Kelurahan Sisir, Kota Batu,” tambah Bambang.
Sebenarnya, tidak ada yang menyangka kalau Chrisdian alias Killim ini akan meninggal dunia. Bagaimana tidak, karena saat dilarikan ke RS, Killim yang terkenal humoris ini masih sempat bercanda. Sebuah video berdurasi 15 detik ini, tergambar Killim sedang berada di ranjang RS.
“Duh pembalapku rek, rasanya seperti apa ini,” kata seseorang yang merekam video. Ditanya seperti itu, Killim menjawab. ”Rasanya seperti Iron Man,” jawab Killim dengan suara keras sambil menjulurkan tangan kanannya, memberikan salam metal.
Dalam olah raga bersepeda, Killim memiliki banyak keahlian kepelatihan, baik di bidang downhill maupun BMX. Ia juga merupakan salah satu manajer Ficco Ardiansyah, salah satu atlet downhill yang bertanding di Negeri Jiran Malaysia beberapa waktu lalu. Dalam kejuaraan internasional ini, atlet bersepeda Kota Batu berhasil meraih juara.
“Selama ini beliau membina atlet muda di Kota Batu dan mengorbitkan para atlet muda ke kancah kejuaran nasional maupun internasional. Dan Killim ini pelatih yang berdedikasi, berperan besar dalam perkembangan olahraga bersepeda di Kota Batu,” jelas Bambang.
Terpisah, Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pelatih terbaik KONI Kota Batu. Beberapa Minggu sebelum berangkat ke Sumatera Utara, Killim sempat bersilaturahmi ke rumah Mahfud. Ia melaporkan baru saja mengikuti pelatihan pelatih di Provinsi Jawa Timur dan ia menegaskan komitmennya akan mengembangkan kemampuan kepelatihannya.
“Saat itu saya ucapkan, terima kasih terus bersama kami (KONI Kota Batu) memajukan olah raga bersepeda, kami tak menyangka kalau akhirnya beliau dipanggil oleh Allah SWT,” ungkap Mahfud lirih. [nas]

Tags: