Pelatih Voli Pasir Sidoarjo Raih Penghargaan World Beach Games

Bambang Eko Suhartawan sedang menunjukkan piagam penghargaan usai diterimannya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Pelatih Voli Pasir, Drs Ec Bambang Eko Suhartawan, asal Sidoarjo mendapatkan penghargaan dari Kemenpora RI. Karena telah berhasil membawa Tim Voli Pasir Indonesia meraih juara tiga dalam World Beach Games 2019 di Qatar. Penyerahan penghargaannya bertepatan dengan peringatan Haornas 2020.
Pria yang akrab dipanggil Wawan ini mengaku, tak menyangka bisa berhasil menjadi juara ketiga tingkat dunia. Karena waktu persiapannya sangat singkat, hanya dalam tempo dua minggu.
“Jadi setelah saya mendapatkan tugas dari Kemenpora untuk mencarikan tim, yang notabene timnya bukan lapis satu. Karena bersamaan dengan persiapan SEA Games, sehingga tidak boleh diganggu. Akhirnya kami mencari pemain voli pantai di Indonesia lapis kedua,” jelas Wawan, Selasa (6/10) kemarin.
Wawan menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan atlet dari NTB, Bali, DKI, Jateng masing-masing seorang atlet dan Jatim khusus dari Sidoarjo ada dau orang. Tim ini saya latih berhasama dengan Pak Slamet Mulyanto hanya dalam waktu dua minggu. Sementara lawan – lawannya sudah ranking dunia semua. Hasilnya untuk juara I nya Amerika, juara II Qatar dan juara III nya Indonesia.
“Dan saya tak menyangka bisa meraih juara, walaupun ketiga tapi sudah tingkat dunia. Padahal kemi membentuk tim dan melatihnya hanya sekitar dua minggu,” terang Wawan yang waktu kecilnya senang bermain sepakbola.
Sebenarnnya untuk peraturan di tingkat dunia ini Wawan mengaku belum paham. Waktu dua minggu buat melatih dan mempelajari aturan yang sering berubah – ubah. Sehingga harus banyak belajar sekuat tenaga. Baik itu membaca beberapa referensi atau melalui Youtube. ”Jadi para atlet itu siangnya berlatih di lapangan dan malamnya kita evaluasi sekalian melihat dari Youtube,” kata Wawan yang pernah jadi asisten pelatih nasional waktu di Philipina.
Wawan berharap, kedapan untuk kelompok fourset seperti ini bisa dipertandingkan lagi. Karena mulai tahun 2.000 sudah tidak dipertandingkan lagi, namun dalam dua tahun terakhir ini sudah dipertandingakan lagi. ”Mudah-mudahan untuk moment kedepan bisa dipertandingkan lagi dalam tingkat dunia,” pungkas ASN Disporapar Sidoarjo ini. [ach]

Tags: