Pelatihan Bahasa Inggris Bisa Meningkatkan Kompetensi Guru Mengajar

Sidoarjo, Bhirawa
Lemahnya pembelajaran berbahasa Inggris dalam mengucapkan kata atau kalimat yang dimiliki guru, akan berakibat fatal bila diterapkan langsung kepada murid-murid. Padahal masyarakat sudah menganggap pembelajaran bahasa Inggris di TK itu sangat ‘keren’. Sehingga masuk dalam program sekolah.

Agar kondisi tersebut tidak terjadi, TK Aisyiyah 1 Ngaban Tanggulangin Sidoarjo telah mendapatkan bimbingan langsung dari Tim Abdimas Umsida Sidoarjo. Yakni sebuah pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di TK. Mereka diantaranya adalah Yuli Astutik, Choirun Nisak Aulina dan Dian Rahma Santoso.

Menurut Yuli Astutik selaku ketua Tim Abdimas Umsida menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran dibimbing oleh 5 orang guru, dengan 4 orang kualifikasi sarjana dan seorang SMA. Dari keempat sarjana yang ada, hanya seorang yang memiliki kualifikasi S-1 PG. PAUD. Sedangkan 3 orang lainnya dari PGSD dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

“Dari kualifikasi akademik yang memiliki standar pendidikan PAUD, yakni S1 PG PAUD hanya seorang. Sehingga banyak ditemukan kegiatan pembelajaran yang masih belum sesuai dengan karakteristik pendidikan anak usia dini,” jelas Yuli Astutik, Jumat (24/7) pagi

Menurut Yuli, hasil observasi, saat guru menyanyikan lagu berbahasa Inggris, ternyata banyak ditemukan kesalahan mengucapkan. Seperti finger dibaca finjer yang harusnya fingger, watermelon dibaca wotermelon bukan watermelon. “Hal ini sangat fatal jika pengenalan pengucapan bahasa dari guru salah,” tegasnya.

Lanjutnya, kesalahan dalam pengajaran kosakata bahasa Inggris ini dikarenakan minimnya kemampuan guru dalam penguasaan Bahasa Inggis. Penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu modal dasar untuk dapat bertkompetisi dalam menghadapi ero globalisasi. Makanya, dalam pembelajaran bahasa Inggris saat ini, tidak hanya pada anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

“Namun pengenalan awal sudah diajarkan di TK. Ditingkat PAUD pun sudah sangat digemari. Semakin dini diberikan, semakin mudah penyerapannya. Karena masa kanak-kanak adalah masa emas atau golden ages,” katanya.

Jadi, pendampingan bahasa Inggris bagi guru TK itu sangat relevan dengan kebutuhan, dan sangat bermanfaat bagi guru. Termasuk pemilihan metode pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini. Termasuk tidak tersedianya perangkat pembelajaran, modul/buku pedoman bahkan media, juga menjadi kendala dalam pembelajaran bahasa Inggris di TK.

“Padahal hal tersebut merupakan penunjang utama dalam proses pembelajaran bahasa pada siswa TK agar apa yang diajarkan tidak hanya insidental tapi terprogram dan sistematis,” terang Bu Yuli_sapaan sehari-harinya.

Dari permasalahan yang ada, solusi yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini ada tiga hal, yakni pembuatan buku pedoman pengajaran bagi guru agar kegiatan pembelajarannya dapat terstruktur tidak spontanitas.

Selanjutnya pemberian pelatihan materi vocabulary dan Pronunciation Practice, serta tentang metode dan konsep dasar pembelajaran English for Young Learners (EYL), agar guru dapat menyampaikan materi bahasa Inggris dengan tepat.

“Hasilnya, capaian yang diperoleh, meningkatnya pemahaman guru-guru tentang konsep pelafalan dan pengucapan kosakata bahasa Inggris yang tepat dan benar, tersedianya buku pedoman pembelajaran bahasa Inggris bagi guru,” pungkas Yuli Astutik.(ach)

Teks:
Para guru TK Aisyiyah 1 Ngaban sangat antusias mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Tim Abdimas Umsida.achmad suprayogi/bhirawa

Tags: