Pelatihan BHD PPNI Kabupaten Situbondo Pecahkan Rekor MURI

Ratusan peserta pelatihan BHD di halaman Kantor Dinkes Situbondo diikuti tenaga medis dan non medis, kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk ikut menyemarakkan rangkaian Hari Ulang Tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke 46, DPD PPNI Situbondo menggelar kegiatan edukasi pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) Minggu (15/3). Kegiatan tersebut dihelat di halaman belakang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo dengan mengikutsertakan ratusan peserta.
Jumlah peserta ini mampu memecahkan musium Muri karena berhasil mengikutsertakan peserta terbanyak dan dilakukan secara serentak se Jawa Timur. Peserta tampak kompak karena terdiri dari tim medis dan non medis (awam).
Ketua DPD PPNI Kabupaten Situbondo Agung Setyanto SKep Ners SSos mengatakan, kegiatan edukasi BHD melibatkan peserta terbanyak terdiri dari orang awam yang dilaksanakan secara serentak di 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur, dengan taksasi 11.200 orang.
“Ya ini berhasil masuk dalam catatan Muri karena peserta terbanyak dan serentak digelar se Provinsi Jatim,” kupas Agung.
Lebih lanjut Agung menjelaskan dalam peringatan HUT PPNI ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya kegiatan bakti sosial, seminar dan pelatihan untuk orang awam ini. “Salah satu kegiatannya adalah untuk memecahkan rekor karena diadakan secara serentak se Jatim dan mengikutsertakan 11.200 peserta,” tutur Agung.
Pelaksanaan kegiatan BHD dengan jumlah peserta terbanyak dari orang awam itu, tidak hanya dipusatkan di DPW PPNI Provinsi Jawa Timur, namun juga dilaksanakan di 38 kabupaten dan kota se Jatim dengan jumlah peserta yang bervariasi.
“Khusus untuk Kabupaten Situbondo diwajibkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan rekor Muri pelatihan BHD ini. Kami mengikutsertakan 200 peserta. Kegiatan ini, dilaksanakan secara serentak dengan jam yang sama. Bahkan di live streaming dari tiap DPD ke DPW,” beber Agung.
Pelatihan bantuan hidup dasar ini, sambung Agung, bertujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan saat memberikan pertolongan kepada orang yang tidak sadarkan diri, mengalami henti nafas, detak jantung tiba-tiba berhenti.
“Dengan pelatihan ini, apabila ada tetangga yang mengalami henti jantung, maka peserta yang habis di latih bisa menolong dengan cepat dan tepat kepada tetangga tersebut,” pungkas Agung.
Masih kata Agung, pemecahan Rekor Muri pelatihan BHD juga diikuti kalangan ibu rumah tangga, pedagang pasar, ibu-ibu arisan, security, penjaga kebersihan dan tukang parkir. (awi)

Tags: