Pelayanan IB Gratis Dukung Peningkatan Populasi Sapi di Bojonegoro

Bojonegoro,Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memandang usaha ternak ini sebagai suatu usaha yang sangat potensial, sehingga dijadikan salah satu kegiatan prioritas dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Berbagai terobosan telah dilaksanakan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembangunan peternakan melalui beberapa kebijakan dari hulu sampai hilir yaitu melalui fungsi pelayanan perbibitan, Budidaya, Pakan, Agribisnis serta Kesehatan hewan.

Mulai dari membentuk kampung ternak, optimalisasi inseminasi buatan (IB) atau pelayanan IB gratis, pencegahan dan penanganan penyakit hewan menular yang menyebabkan kematian ternak.

Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengatakan, sumber daya alam sangat potensi untuk pengembangan usaha peternakan karena wilayah disini berada di sekitar lahan hutan yang cukup pakan ternak bisa kerjasama dengan pesanggem/penyewa lahan hutan untuk ditanami hijauan pakan ternak atau dilahan tidak produktif.

” Mengingat sudah ada beberapa kelompok yang mendapatkan bantuan bibit rumput dan juga demplot hijauan pakan ternak di DesaJono program dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya saat lakukan kunjungan dan pembinaan kelompok ternak dan perikanan di Desa Jono, Kecamatan Temayang Senin (13/7). .

Dalam cluster Temayang, Dander dan Sugihwaras ini saya sangat mendukung dan akan menjadi program unggulan Bojonegoro sekaligus terobosan Kabupaten Bojonegoro sebagai Ikon Kabupaten sapi potong terbaik di Indonesia yaitu pengembangantecnopark berbasis peternakan sapi potong dalam wadah integrated farming system dan potensi wisata budaya. Untuk mewujudkan technopack berbasis sapi potong lokal pertama di indonesia, yang merupakan kerjasama antara Pemkab Bojonegoro dengan Universitas Gajah Mada (UGM)

” Yang merupakan agro-ekowisata untuk kesejahteraan rakyat, yang merupakan kepedulian dengan pembangunan peternakan di Bojonegoro,” paparnya.

Menurut Bupati, Bojonegoro patut berbangga bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu gudang ternak sapi potong di Jawa Timur dan telah di tetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai wilayah sumber bibit sapi PO, dimana populasi ternak sapi akhir tahun 2020 sebanyak 240.665 ekor dengan populasi ternak sapi betina hampir 70 persen.

“Sehingga sangat potensi untuk dapat meningkatkan populasi sapi potong di Kabupaten Bojonegoro, sehingga menjadi penyangga kebutuhan daging secara nasional, ” terangnya.
.
Namun hal ini tidak bisa terlepas dari hasil kerja keras para petani ternak sebagai produsen, swasta sebagai pedagang / pemasaran dan Pemerintah Kabupaten sebagai pelayan masyarakat telah terjalin kerjasama yang baik dengan perguruan tinggi/pihak ketiga, sehingga keberadaan sapi potong tetap eksis.

” Selain itu juga diharapkan kerjasama semua pihak untuk mempertahankan dan meningkatkan populasi baik komoditas peternakan maupun perikanan sehingga program pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam pemenuhan kebutuhan swasembada daging, telur dan ikan dapat dipenuhi dari Kabupaten Bojonegoro sendiri,” tandasnya.

Kepala Disnakan Bojonegoro, Catur Rahayu mengatakan bahwa sektor peternakan dan perikanan mempunyai peranan strategis sebagai penyedia pangan rakyat, terutama protein hewani, bahan baku industri, bio energi, penyerapan tenaga kerja yang akan berdampak pada penurunan kemiskinan.

” Disamping itu juga untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan terutama bahan pangan asal ternak dan ikan,” jelasnya.

Menurutnya dalam pengelolaan sektor peternakan dan perikanan, diperlukan pelaku usaha yang profesional, andal, berkemampuan manajerial kewirausahaan dan organisasi bisnis.

“Oleh karena itu, pelaku usaha harus mampu membangun usaha yang berdaya saing dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan posisi tawarnya,”katanya

Tak hanya membentuk kampung ternak, Pemkab juga memberikan layanan kawin suntik inseminasi buatan (IB) secara gratis.

” IB gratis merupakan program prioritas, agar ketersediaan sapi tetap stabil, pasalnya Bojonegoro juga sebagai pemasok daging sapidengan IB itu, dirasa kesetabilan kestersediaan bisa terjamin,” imbuh Kabid Budidaya dan Pengembangan Industri Ternak, (Disnakan) Bojonegoro, Elfia Nuraini.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Forpimca Temayang, Kepala Desa Jono, dan perwakilan dari 30 kelompok peternakan dan perikanan dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Temayang, Kecamatan Sugihwaras dan Kecamatan Dander, yang terdiri dari 23 kelompok usaha peternakan dan 7 kelompok dari usaha perikanan. [bas]

Tags: