Pelebaran Jl Jati Sidoarjo Bakal Timbulkan Bottle Neck di Kahuripan

Pelebaran Jl Jati

Sidoarjo-Bhirawa
PDAM Sidoarjo harus membiayai pemindahan 3 jaringan pipa yang terkena pelebaran jalan raya Jati (depan Lippo Plasa).
Jaringan pipa yang sudah tertanam sepanjang 150 m yang membujur persis di bawah jalan tol, harus digeser dari posisinya ke arah selatan. Pergeseran pipa 150 m yang berdiameter lebih 1 meter itu membuat PDAM harus mengelurkan dana sekitar Rp 1 miliar. Pergeseran pipa harus dilakukan karena posisi lama berada di tengah jalan, sehingga harus digeser beberapa meter ke selatan jalan.
“Posisi pipa saya tidak boleh di tengah jalan, tetapi harus digeser ke tepi,” ucap Direktur PDAM Sidoarjo, Basit Lao, senin (26/3) pagi. Pipa yang digeser panjangnya mengikuti jalan yang dilebarkan sekitar 150 meter. Pipa itu akan diganti dengan pipa baru yang berdimensi sama.
Secara teknis disebutkan, pipa baru yang ditanam nanti ujungnya disambungkan dengan pipa lama. Hanya teknis penyambungan terpaksa mematikan air PDAM selama 4 jam. Tetapi air dimatikan di malam hari, “Kami mohon maaf bila pelayanan terganggu sebentar karena ada pemasangan baru di Jl Raya Jati.
Sementara itu pelebaran Jl Jati ini kemungkinan tidak menguraangi kemacetan, malah akan menambah simpul kemacetan baru di depan Kahuripan Nirwana Village, yang banyak dikeluhkan masyarakat. Pelebaran ini menyebabkan terjadinya bottle neck (penyumbatan) di jalan yang sudah jadi langganan macet tersebut. Solusinya harus melebarkan sepanjang Jl Jati sampai Cemengkalang. Tetapi harapan yang mustahil dilakukan karena kawasan ini merupakan kawasan perdagangan.
Mantan Kadishub Sidoarjo, Husni Thamrin, menyatakan, kemacetan itu sudah saya perkirakan jauh hari akibat adanya pembangunan perumahan Kahuripan dan berdirinya Lippo Plasa. Lippo sendiri saat itu dibuka tanpa ijin Amndal Lalin. “Saya tidak tahu apakah Amndal Lalin Lippo sudah diselesaikan,” tanyanya.(hds)

Tags: