Peletakan Batu Pertama Masjid Nahdlatul Ulama oleh Bupati Salwa

Usai pelaksanaan pelatakan batu pertama pembangunan masjid NU, Bupati Salwa dan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir ikuti doa bersama yang dipimpin Ketua PCNU, KH Abdul Qodir Syam. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pembangunan Masjid Nahdlatul Ulama yang bertempat di JL. Mayor Jenderal MT Haryono, No. 45-B, Badean, Kotakulon, Kabupaten Bondowoso, Senin (6/7) ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Drs KH Salwa Arifin.

Selain Bupati Salwa, turut hadir Ketua DPRD Ahmad Dhafir, Kapolres AKBP Erick Frendriz, Dandim 0822 Letkol Inf Jadi,m ML uKetua PCNU KH. Abdul Qodir Syam dan Ketua MUI KH Asy’ari Phasa serta jajaran OPD Pemkab setempat.

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menyampaikan, dengan adanya pembangunan Masjid Nahdlatul Ulama yang baru ini, warga sekitar tak perlu jauh-jauh lagi untuk melaksanakan ibadah, baik shalat lima waktu maupun shalat Jumat. Bupati pun berharap, agar warga setempat dapat menggunakannya dengan baik.

Disisi lain, masjid yang bakal berdiri itu dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam meningkatkan kwalitas dalam beribadah.

“Saya berharap masyarakat bisa menggunakan masjid ini, karena masjid disini jaraknya jauh dengan masjid yang lain. Kebarat jauh, jadi masyarakat bisa dekat dengan masjid,” katanya saat di konfirmasi.

Bupati mengaku, dalam pembangunan Masjid Nahdlatul Ulama ini. Tentu ada bentuk dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

“Kedepannya nanti akan di daftarkan ke DMI (Dewan Masjid Indonesia),” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua Tanfidziah NU Bondowoso, KH. Qodir Syam mengatakan, masjid tersebut direncanakan akan dibangun dengan kapasitas jamaah sekitar 500 orang.

“Tidak terlalu luas, tapi kenyamanan yang akan di utamakan. Untuk tiap harinya, Insyaallah masjid ini mampu menampung 500 jamaah,” katanya.

Sementara untuk nama masjid ini kata Kiai Qodir, pada saat ini masih belum diberi nama. Karena masih proses pembangunan. Namun, setelah selesai dan peresmian. Maka akan diumumkan terkait namanya.

“Untuk nama kita namai masjid ini dengan nama tokoh, karena masjid ini dibangun bukan hanya untuk kaum nahdhiyin tapi untuk semua masyarakat pada umumnya,”akuinya.

Pengasuh PP. Darul Falah Cermee itu berharap, dengan dibangunnya masjid tersebut, dapat memberikan tambahan suasana religius kepada warga setempat. Yang mana kata dia, kebaikan suatu daerah itu tercermin dari karakter masyarakatnya.

“Ingin menambah suasana karakter masyarakat sehingga betul-betul menjalankan ibadah,” ungkap KH Qodir.

Namun tak hanya itu, masjid yang bakal berdiri itu selain untuk pusat ibadah, rencananya akan menyelenggarakan pendidikan non formal. Sebab, disamping lokasi pembangunan masjid sudah berdiri sebuah aula.

“Aktivitas pendidikan kemungkinan akan dilakukan mesti tidak berlangsung formal,” pungkasnya. [san]

Tags: