Pelindo III Ajak Siswa SMA Peduli Pelabuhan

Sejumlah peserta-P3GS-siswa-guru-dan-pelindo III. [m ali/bhirawa]

Sejumlah peserta-P3GS-siswa-guru-dan-pelindo III. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Bagaimana apabila ada kapal yang mogok di pelabuhan? Bagaimana menangani kapal yang tenggelam di pelabuhan? Apa keistimewaan pelindo dibanding dengan kompetitornya?
Itulah beberapa pertanyaan menarik saat Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak menyelenggarkan kegiatan Pelindo 3 Goes to School (P3TGS) dihadapan sekitar 100 murid di Sekolah Citra Berkat, Citraland, Surabaya, 02 November 2016.
’’Ide dan pertanyaan dari para siswa selalu mengelitik karena diluar dari prediksi kami,’’ kata Manager SDM dan Umum Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak, Mohammad Syafiudin, yang didaulat sebagai narasumber di dalam kegiatan tersebut.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan pelabuhan kepada para Siswa dan Siswi di Sekolah Citra Berkat, yang meliputi bidang usaha utama dan pendukung Pelindo III dan aktifitas bisnis Pelindo III serta peran dan fungsi pelabuhan. ’’Smartphone yang adik-adik gunakan saat ini sebelum sampai ke tangan adik-adik, diangkut dengan kapal dan dibongkar muat di Pelabuhan,’’ ujar Pria yang akrab dipanggil Syafiudin.
Menurutnya banyak kebutuhan sehari-hari dari masyarakat di Surabaya dan Jatim diangkut dengan kapal dan dibongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, diantaranya raw sugar (gula coklat), soya bean meal, dan soda ash serta gandum. ’’Apa jadinya apabila barang-barang tersebut diangkut dengan pesawat terbang? Biaya logistik pastilah sangat tinggi,’’ ujarnya.
Oleh karena itu, Pelindo III telah merevitalisasi alur pelayaran Barat Surabaya yang semula memiliki kedalaman 9.5 meter menjadi 13 meter, kemudian untuk memperlebar dari 100 meter menjadi 150 meter.’’Dengan dilakukan revitalisasi maka kapal yang datang akan semakin besar sehingga akan semakin efisien dan efektif,’’ terang Pria asal Madura ini.
Selain itu, para murid yang berasal dari bangku SMA Sekolah Citra Berkat ini juga dibekali dengan profesi atau pekerjaan yang ada di Pelabuhan, seperti petugas pandu, operator alat bongkar muat hingga para pekerja di back office. ’’Jadi tidak hanya jadi pengusaha atau dokter dan tukang insinyur saja,’’ katanya.
Perlu diketahui para murid juga diberikan tantangan dengan mengikuti lomba pembuatan maket pelabuhan untuk murid SD, infografis untuk murid SMP dan problem solving untuk murid SMA. ’’Kami tidak mengira karya-karya mereka sungguh luar biasa,’’ kata Syafiudin. Nantinya, para pemenang lomba akan mendapatkan kesempatan tour keliling pelabuhan dan naik kapal Artama.’’Kami tidak memberikan uang tapi pengalaman menarik bagi mereka,’’ tambahnya.
Khususnya, untuk lomba problem solving para siswa secara beregu diminta mengidentifikasi potensi bisnis yang dimiliki pada daerah-daerah tempat cabang-cabang Pelindo 3 berada, seperti di Banyuwangi, Kalimantan, Bali dan Lombok serta Bima. ’’Setelah mengetahui potensinya mereka diminta membuat business plan-nya agar nantinya potensi tersebut dapat dikembangkan dan men-support pelabuhan di daerah,’’ terangnya. Dengan demikian apabila pelabuhan di daerah bisa berkembang dapat mendukung pelabuhan Tanjung Perak.
Ester Christine Huliselan, salah satu guru dari Sekolah Citra Berkat mengaku senang dengan kegiatan ini karena para murid selama ini belum banyak mengetahui tentang pelabuhan dan aktifitasnya serta perubahannya. ’’Kalau begini kan para murid tahu ada SNQ dan Terminal Penumpang GSN,’’ katanya sambil tersenyum.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alfrida, salah satu murid, merasa senang bisa ikut tantangan dari Pelindo III karena bisa belajar tentang peran dan manfaat pelabuhan bagi masyarakat. ’’Awalnya kita tidak tahu Pelindo itu apa, dan kini kita tahu ternyata Pelindo itu punya pelabuhan yang besar dan cukup modern,’’ katanya sambil tersenyum. [ma]

Tags: