Pelindo III Ingin Tambah Pengembangan Pelabuhan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro menyebut jika penambahan dan pengembangan infrastuktur di Indonesia masih menjadi fokus pemerintahan Jokowi-JK pada 2016. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan di hadapan para pelaku bisnis keuangan saat menjadi pembicara dalam penghargaan Tokoh Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/12).
Menurutnya, ketimpangan infrastuktur yang ada antar satu daerah dengan daerah lainnya menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia gagal menembus angka 7 persen. “Tahun 2016 tidak lebih mudah dengan tahun 2015. Kita harus mewaspadai kebijakan moneter Amerika Serikat karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dunia tak terkecuali Indonesia,” sebutnya.
Menteri Keuangan menyebut, jika survey mencatat 93 persen dari responden di seluruh dunia memperkirakan suku bunga The Fed akan naik sekitar 25 persen. “Indonesia harus meningkatkan cadangan devisa negara yang harus kita genjot melalui peningkatan ekspor kita ke luar negeri,” lanjut Menkeu.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, Djarwo Surjanto, menyatakan sependapat dengan apa yang disampaikan Menteri Keuangan. Ketimpangan infrastruktur di Indonesia menyebabkan biaya logistik menjadi tidak efisien yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Semangat pemerintah untuk memeratakan infrastruktur harus didukung oleh semua pihak agar dapat berjalan dengan baik.
Djarwo menyebut jika Pelindo III dalam lima tahun ke depan akan fokus pada penambahan dan pengembangan pelabuhan untuk mendukung pemerintah dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.
“Fokus utama kami saat ini membangun kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan yang kami sebut Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) seluas ±3000 hektar. Disitu akan ada pabrik-pabrik yang berproduksi, dapat mendatangkan bahan baku yangdapat langsung masuk ke pelabuhan di depannya dan dapat langsung pula mengekspor hasil produksi mereka melalui pelabuhan itu juga,” sebutnya.
Konsep JIIPE disebut-sebut dapat mengefisienkan biaya logistik yang tentunya akan berdampak pada menurunnya biaya pengangkutan karena jarak yang harus ditempuh dari tempat produksi ke pelabuhan yang saat ini terpisah cukup jauh.
“Para pengusaha dapat menyisihkan biaya yang selama ini timbul akibat biaya angkut. Jika itu terjadi maka selisih biaya tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan hasil produksi sehingga jumlah ekspor bisa meningkat dan cadangan devisa juga meningkat pertumbuhan ekonomi nasional juga pasti akan meningkat,” katanya.
Selain JIIPE, Pelindo III juga akan mengembangkan sejumlah pelabuhan lainnya seperti Pelabuhan Banjarmasin, Terminal Peti Kemas Semarang, Pelabuhan Banyuwangi, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Tegal, Pelabuhan Lembar dan sejumlah pelabuhan lainnya. [ma]

Tags: