Pelni Usulkan Kenaikan Tarif Ekonomi 20 Persen

Jakarta, Bhirawa
PT Pelni berencana untuk menaikkan tarif kelas ekonomi penumpang laut sebesar 20 persen karena perusahaan belum dapat menekan tingkat kerugian yang tinggi akibat kenaikan biaya bahan bakar maupun biaya pokok.
“Kenaikan harga BBM subsidi dari Rp4.500 per liter menjadi Rp5.500 per liter terjadi kenaikan sebesar 22,3 persen dari harga sebelumnya. Kenaikan biaya pokok sebagai akibat inflasi dan lain-lain dari 2009 rata-rata Rp819,55 menjadi Rp1,497,64 pada 2013 sehingga terjadi kenaikan 83 persen dari biaya pokok sebelumnya,” kata Direktur Komersial PT Pelni (Persero) Capt Daniel E Bangonan di Jakarta, Kamis (10/4) kemarin.
Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 22,22 persen tanpa adanya penyesuaian tarif ekonomi angkutan laut mengakibatkan Pelni mengalami kerugian sebesar Rp90 miliar.
“Tarif ekonomi yang berlaku saat ini tidak mampu menutupi biaya pokok yang dikeluarkan oleh kami. Jika pada 2007, selisih antara biaya pokok produksi dengan tarif yang diberlakukan mencapai 134 persen (biaya pokok Rp738 per penumpang per kilometer dikurangi tarif yang berlaku saat itu Rp 315 per pax/km), kini selisihnya semakin melebar menjadi 200 persen (biaya pokok produksi Rp 1.200 per pax/km dikurangi tarif Rp 400 per pax/km),” ujar dia. Karena itu, lanjutnya, dengan usul penyesuaian tarif rata-rata sebesar 20 persen maka tarif sebelumnya Rp404,55 per penumpang per mile menjadi Rp492,48 per penumpang per mil. Ia mengatakan untuk meningkatkan penghasilan dan menutup kebocoran serta mengurangi berbagai biaya, Pelni melakukan perbaikan dari sisi operasional antara lain modifikasi kapal penumpang menjadi 3 in 1 yang bisa mengangkut penumpang, kendaraan maupun kontainer.
“Operasi pemberantasan penumpang tanpa tiket dan muatan tidak berbayar, pengawasan ketat pemakaian BBM, uji coba penerapan sistem tiket elektronik,” ujar dia. Kemudian, ia mengatakan, penataan pengelolaan resto, catering, dan toko diatas kapal serta renegosiasi dengan pemasok untuk pengadaan suku cadang maupun pelumas. [ant]

Tags: