Pelopori Bank Sampah di SKPD Batu

Suasana penimbangan dan penghitungan nilai sampah di Bank Sampah KLH yang diresmikan, Selasa (17/3).

Suasana penimbangan dan penghitungan nilai sampah di Bank Sampah KLH yang diresmikan, Selasa (17/3).

Batu, Bhirawa
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dikirimi tumpukan sampah di depan kantornya. Namun keberadaan sampah itu bukan merupakan aksi protes dari pihak tertentu. Namun KLH meresmikan Bank Sampah di dinasnya, Selasa (17/3). Diharapkan keberadaan Bank Sampah KLH ini akan menjadi pelopor berdirinya bank sampah baru di SKPD yang lain.
“Kita sudah banyak memberikan sosialisasi dan penyuluhan terhadap pengelolaan sampah kepada masyarakat. Dan akan lebih baik lagi jika kita juga melakukannya dengan mendirikan Bank Sampah KLH,”ujar Kepala KLH Batu Hari Santoso, Selasa (17/3).
Sebagai bank sampah di tingkat SKPD, keberadaan Bank Sampah KLH ini masih mengakomodir sampah rumah tangga dari para PNS di lingkungan KLH. Namun bukan berarti kelompok masyarakat di luar KLH tidak bisa ikut bergabung menjadi angggota Bank Sampah KLH. Bahkan pada peresmian kemarin, sudah ada tiga kelompok di luar KLH yang ikut bergabung.
“Kelompok dari luar yang sudah bergabung menjadi angggota bank sampah kita adalah kelompok warga Kelurahan Sisir, ditambah 2 SKPD dari Bakesbangpol dan kantor Kecamatan Batu,”tambah Direktur Bank Sampah KLH Joko Santoso yang juga menjabat sebagai Kasie Analisa Dampak Lingkungan di KLH.
Untuk meningkatkan motivasi para anggotanya, Bank Sampah KLH menyediakan door prize atau hadiah. Dan hadiah itu diberikan kepada anggota yang mampu mengumpulkan sampah yang memiliki nilai ekonomis paling tinggi. Tiga pengumpul terbanyak langsung mendapatkan hadiah. Selain itu ada juga hadiah yang disediakan melalui undian.
” Hadiah yang disediakan adalah barang kebutuhan rumah tangga. Meskipun nilainya tidak terlalu tinggi, namun mampu memotivasi anggota bank sampah dalam mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis,”ujar Joko.
Adapun sampah yang bisa dibawa para anggota ke Bank Sampah KLH sekaligus nilai ekonomisnya sudah tercatat dalam daftar ada sebanyak 71 item yang terbagi dalam 5 kelompok. Yaitu kelompok kertas, plastik, besi/logam, botol kaca, dan botol plastik. Nilainya pun berawal dari Rp 100 hingga Rp 50.000. Nilai Rp 100 diperuntukkan untuk nilai botol plastik kecil per bijinya. Sedangkan nilai Rp 50.000 diperuntukkan untuk kelompok tembaga super untuk per kilonya.
Dan pada hari pertama kemarin, Bank Sampah KLH telah mampu menggandeng 20 anggota. Adapun nilai transaksi yang dilakukan mencapai Rp 278.000. Kemudian sampah yang telah dipilah dan dikumpulkan akan diambil oleh pengepul. Dalam hal ini Bank Sampah KLH telah menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Malang (BSM). Jika bank sampah ini meraih kesuksesan, maka KLH akan mengajak setiap SKPD di Kota Batu untuk memiliki bank sampah sendiri.  [nas]

Rate this article!
Tags: