Peluang dan Potensi Besar, A3UI Siap Wadahi Agen Asuransi Umum

Wakil Gurbernur Jawa Timur, Emil Dhardak usai memberikan sambutan dalam Seminar ‘Pemberdayaan Dan Peningkatan Kompetensi Agen Asuransi Kerugian Sebagai Upaya Ikut Membangun Perekonomian Indonesia Ditinjau dari Aspek Hukum dan Bisnis’ di Hotel Shangrilla Surabaya, Selasa (03/09). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Minat masyarakat untuk berasuransi masih tergolong rendah, disisi lain tingkat penetrasi dan densitas industri asuransi masih tidak efektif. Hal ini menjadi potensi besar bagi perusahaan asuransi umum untuk meningkatkan penetrasi pasar.
Melihat potensi dan peluang itulah, Deklasasi Perkumpulan Ahli Agen Asuransi Umum Indonesia (A3UI) memiliki visi menjadi wadah profesi bermartabat dan berkemajuan serta misinya meningkatkan dan berkontribusi kongkrit dalam industri asuransi umum nasional.
Ketua Umum A3UI, Baidi Montana saat dikonfirmasi Bhirawa di sela-sela kegiatan seminar dan deklarasi pengurus A3UI 2019-2022 di Hotel Shangrilla Surabaya, Selasa (3/9) kemarin mengungkapkan, yang melatarbelakangi adanya perkumpulan ini adalah memberikan wadah pelaku agen asuransi kerugian umum di Indonesia yang selama ini belum ada wadahnya.
“Perkumpulan ini diharapkan mampu mendukung penetrasi dalam rangka meningkatkan kualitas maupun kuantitas salahsatu sektor pelaku asuransi, khususnya agen asuransi kerugian umum di Indonesia,” terangnya.
Baidi Montana menambahkan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga diharapkan akan menunjang pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Dari data AAUI agen asuransi umum sekitar 38 ribu agen yang sudah tersertifikasi.
“Target pertama kita adalah 20 persen menjadi anggota A3UI dari 38 ribu agen asuransi umum. Sekarang anggota A3UI sebanyak 100 agen yang terdaftar, harapannya setelah dideklarasikan bakal lebih banyak yang tergabung,” ujarnya.
A3UI membuat wadah bersama ini juga untuk mendukung agen asuransi umum dalam mengembangkan keahlian dan profesionalisme. Saat ini sudah ada permintaan untuk membuat DPD di kota besar yakni Jakarta, Semarang, Bandung, Denpasar, Balikpapan dan Medan.
Kepala OJK Regional 4 Jatim, Heru Cahyono mengatakan industri asuransi secara umum berkembang baik di Jatim maupun nasional. Dilihat dari pendapatan premi dari triwulan ke triwulan ini meningkat. “Di jawa Timur porsinya 5-6 persen dari pendapatan premi nasional, jadi ini sangat bagus. Ditambah lagi perkembangan industri asuransi tentunya tidak terlepas dari kondisi perekonomian baik perekonomian nasional maupun daerah,” jelasnya.
Sementara itu peran dari industri asuransi cukup signifikan juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomian nasional juga daerah. “Karena industri asuransi ini menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali tentunya untuk tujuan perkembangan pembangunan. Seperti asuransi beli saham, asuransi beli obligasi ini kan otomatis jadi sumber dana bagi pemerintah,” pungkas Heru Cahyono. [riq]

Tags: