Managing Director Sysnet, Irwan Gunanto memnunjukkan cara kerja IP-Telephony pada sejumlah SMKN 1 Rembang di STIKOM.
Surabaya, Bhirawa
Perkembangan teknologi terus berkembang, khususnya teknologi telepon yang akan menggeser telepon analog yang ada di Indonesia. Perkembangan telepon digital sendiri masih kalah jauh dengan negara lain yang sudah menggunakannya diatas 50% dibandingkan di Indonesia yang hanya 3%.
Dengan demikian maka peluang market telepon digital sendiri di Indonesia khususnya juga di Jatim jadi sangat besar. Karena hanya beberapa perusahaan besar saja yang sudah menggunakannya, padahal telepon digital lebih simple, lebih cepat dan lebih jernih daripada telepon analog.
Managing Director Sysnet, Irwan Gunanto, Minggu (4/12) kemarin mengungkapkan perkembangan teknologi berpacu cepat seiring kebutuhan konsumen yang juga melaju kencang. Operator telekomunikasi, seperti PT Telkom sudah mengantisipasinya dengan mengganti kabel tembaga dengan optic, demikian halnya dengan operator seluler, sehingga sangat memungkinkan penggunaan telepon digital.
“Telepon digital dijamin lebih jernih, lebih jelas dan lebih murah. Ada salah satu perusahaan besar yang selama ini menggunakan telepon analog biayanya Rp 50 juta, setelah beralih ke telepon digital tagihan hanya belasan juta. Tentu saja sangat pas menghemat operasional tanpa mengurangi kinerja,” jelasnya.
Irwan menambahkan, sejumlah perusahaan besar sudah menggunakan telepon digital, perusahaan besar yang memiliki banyak cabang sangat pas menggunakan telepon digital seperti perbankan maupun salah satu perusahan properti.
Bahkan interkoneksi antar cabang juga bisa dilakukan tanpa biaya, berkat dukungan koneksi internet yang kita miliki. Bayangkan ketika kita memiliki 10 cabang perusahaan yang tersebar di beberapa kota, bilamana telepon antar cabang bisa gratis, berapa biaya yang kita bisa hemat per bulannya dan pastinya produktivitas perusahaan bisa meningkat. [riq]
