Pemain Persebaya Salat Gaib, Bonek Gelar Doa Bersama

Ribuan Bonek atau suporter Persebaya menggelar doa bersama di komplek Tugu Pahlawan, Senin (3/10) malam dengan menyalakan lilin sebagai bentuk duka cita yang mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menelan korban 125 jiwa. [aditya Arrasyid]

Surabaya, Bhirawa
Sejumlah pemain dan ofisial Persebaya melaksanakan salat gaib di Masjid Al Akbar Surabaya mendoakan pendukung Aremania yang menjadi korban jiwa pada tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang. Selain itu Bonek juga menggelar doa bersama di Tugu Pahlawan, Senin (3/10).
“Saya mewakili pemain turut berduka cita dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta keikhlasan,” ujar pemain Persebaya Alta Ballah kepada wartawan usai shalat gaib.
Eks pemain Persita Tangerang tersebut berharap peristiwa di Kanjuruhan adalah yang terakhir dan tak terjadi lagi ke depannya. Selain Alta Ballah, perwakilan pemain yang mengikuti shalat gaib adalah Dandi Maulana, Koko Ari Araya, Januar Eka, Riswan Lauhin, Julian Mancini, serta Asisten Pelatih Persebaya Mustaqiem.
Bahkan, puluhan suporter Persebaya juga turut mendoakan yang terbaik bagi almarhum-almarhumah agar diterima di sisi Allah SWT.
Bertindak sebagai imam shalat gaib adalah KH Abdul Hamid Abdullah yang sehari-hari sebagai Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Humas Masjid Al Akbar Helmy M Noor menyampaikan sudah dua kali dilakukan shalat gaib untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan. “Yang pertama pada Ahad (2/10), setelah Shalat Isya, kemudian tadi setelah Shalat Dhuhur,” ucapnya.
Helmy berharap peristiwa di Stadion Kanjuruhan tidak terulang dan semua masyarakat Tanah Air bisa menikmati sepak bola dengan aman serta nyaman. “Kami atas nama pengurus Masjid Al Akbar juga mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya dan semoga keluarga korban diberi keikhlasan serta ketabahan,” tutur dia.
Sementara itu pada malam harinya, ribuan bonek menggelar doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya dengan menyalakan lilin membentuk tulisan Rest in Peace (RIP) dengan taburan bunga. Beberapa tulisan juga dibawa para suporter, seperti ‘Tidak Ada Pertandingan Sepak Bola Seharga Nyawa, ‘Gas Air Mata is Air Mata Ibu’ dan lainnya.
Ketua penyelenggara Husin Ghozali yang biasa di sebut Cak cong mengatakan, kegiatan ini untuk mendoakan korban Arema dan Aremanita yang meninggal saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sedangkan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijoyo mengucapkan bela sungkawa dan mendoakan keluarga korban diberi ketabahan. “Tidak ada hal yang dapat melebihi dari nyawa manusia, semoga kejadian di kajuruhan adalah kejadian yang terakhir dan diusahakan tidak akan terjadi lagi di acara pertandingan sepakbola” katanya [ant.mg1.mg2.wwn]

Tags: