Pemanfaatan Media Lini Bawah untuk Edukasi Covid-19 di Pedesaan

Warga Desa Sidorukun mengikuti edukasi Covid 19 yang diadakan UPN Veteran Jatim. Dalam edukasi ini, mahasiswa menggunakan media linih bawah sebagai edukasi yang efektif bagi warga pedesaan.

Surabaya, Bhirawa
Setahun lebih pandemi Covid 19 terjadi di Indonesia. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi dengan baik tentang pentingnya menjaga dan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan ketat. Alhasil banyak dari mereka yang cenderung menilai Covid 19 tak berbahaya.
Karenanya dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jatim menyasar beberapa desa untuk dilakukan edukasi Covid 19.
Salah satunya Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Minggu (13/6) kemarin, yang mendapatkan edukasi Covid 19 paling lengkap. Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi ini, Program Studi Ilmu Komunikasi dan beberapa mahasiswa melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (Dimas) Pemanfaatan IPTEKS bagi Masyarakat (Pikat) yang berjudul Edukasi Covid 19 dengan Media Below the Line (BTL).
Menurut Ketua Abdimas, Syifa Syarifah Alamiyah, dalam kegiatan ini pihaknya bersama anggota Kusnarto menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan penyuluhan kepada perangkat desa, perwakilan warga, karang taruna, dan PKK mengenai keberhasilan edukasi Covid 19 dengan memanfaatkan Media BTL.
“Kegiatan ini berlangsung dengan jumlah yang sangat terbatas yakni 20 orang dengan menerapkan Prokes yang ketat. Setiap peserta wajib mencuci tangan, bermasker, dan duduknya berjarak,” ujarnya.
FGD dilakukan untuk mendapatkan penilaian dari perangkat desa dan perwakilan warga tentang pesan – pesan edukasi Covid 19 yang terdapat pada Media Below The Line yang tersebar di berbagai lokasi.
Sedangkan penyuluhan bertujuan untuk memaparkan kelebihan dan efektivitas Media BTL untuk pemasaran sosial, salah satunya edukasi Covid-19.
“Media BTL atau biasa disebut sebagai media lini bawah, merupakan salah satu konsep dalam pemasaran. BTL adalah bentuk aktivitas promosi diluar media konvensional atau media promosi yang tidak disiarkan melalui media massa s eperti televisi, koran, dan radio,” jelasnya.
Untuk pemaran sosial, media below the line adalah sarana efektif untuk menancapkan pesan edukasi Covid 19 di benak khalayak sehingga mampu mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku khalayak.
“Beberapa bentuk Media BTL untuk edukasi Covid-19 antara lain leaflet, poster, banner, spanduk, reklame papan, reklame kain, dan reklame merekat (sticker),” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Markan Hendarsyah, mengakui edukasi Covid 19 yang pernah dilakukan oleh mahasiswa KKN dari UPN tahun 2020 sangat di apresiasi oleh warga. Poster, spanduk, banner, dan animasi yang dibuat oleh mahasiswa pada tahun 2020 lalu hingga saat ini masih terpasang dengan baik di Balai Desa dan lokasi-lokasi penting lainnya, seperti masjid, gerbang masuk desa, papan pengumuman desa, warung-warung, dan pasar.
“Beberapa poster dan spanduk dicetak ulang untuk disebarluaskan,” tandasnya. [ina]

Tags: