Pemantapan Guru Kelas VI sebelum US

Perwakilan guru kelas VI dari sejumlah kecamatan di Surabaya dilatih membuat latihan soal Matematika dan IPA (MIPA) di Dindik Surabaya, Selasa (12/1) kemarin.

Perwakilan guru kelas VI dari sejumlah kecamatan di Surabaya dilatih membuat latihan soal Matematika dan IPA (MIPA) di Dindik Surabaya, Selasa (12/1) kemarin.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Tak ingin mengulang pengalaman kelam Ujian Sekolah (US) SD/MI tahun lalu, Surabaya berupaya keras melakukan pemantapan bagi guru kelas VI SD. Mereka dilatih membuat latihan soal dan bimbingan belajar bagi siswa kelas VI sebelum mengikuti US.
Para guru yang dilatih merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan di Surabaya. Pembekalan dimulai untuk guru kelas VI dengan materi matematika dan IPA (MIPA). Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih mengatakan, guru kelas VI yang hadir mengikuti kegiatan mulai dari pembekalan guru hingga bimbel kepada para siswa.
“Tujuannya, untuk memfasilitasi serta memotivasi para guru dan para siswa untuk lebih menyiapkan sejak dini menghadapi US,” kata Eko, Selasa (12/1).
Seperti diketahui, tahun lalu hasil US Surabaya termasuk di posisi terendah. Usai pelatihan, mereka akan berkumpul dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk membedah kisi-kisi soal US. Setelah itu bersama-sama membuat soal untuk pelatihan try out siswa sebelum US. “Dalam membuat soal, KKG ini juga didampingi pengawas dan kepala sekolah. Soal yang sudah terkumpul banyak kemudian kita upload ke website try out online,” ujar dia.
Kasi Kurikulum Dikdas Dindik Surabaya Munaiyah menambahkan, setiap sub rayon per mata pelajaran  terdapat empat guru yang dikirim mengikuti bimbingan teknis. “Mereka nantinya  akan mendesiminasikan ilmu yang didapat  kepada para guru kelas VI lainnya,” kata Munaiyah.
Bimbingan belajar berbasis sub rayon/gugus terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Pertama, setiap sub rayon/gugus dengan bimbingan kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan pengawas membuat program bimbel bagi siswa kelas VI.
Tahap kedua, peserta siswa dari beberapa sekolah dalam 1 sub rayon/gugus yang punya potensi. Selanjutnya, sub rayon/gugus membuat tim instruktur bimbel, dan jadwal bimbel serta susunan panitia  diserahkan ke dinas untuk dibuatkan surat tugas dan piagam. “Bimbel yang diikuti para siswa nantinya minimal 12 kali pertemuan,” sambungnya.
Sementara itu, terkait pembuatan soal bimbel, Munaiyah menambahkan soal diketik dalam bentuk word huruf Times New Roman, ukuran 12, spasi 1,5, ukuran kertas legal atau F4. Untuk jumlah soal sesuai pos, yakni Bahasa Indonesia = 50; Matematika = 40; IPA = 40. Selain itu soal pilihan jawaban menggunakan huruf kapital (a, b, c, d).
Tingkat kesulitan menyesuaikan dengan kisi-kisi (mudah-sedang-sukar), soal diketik dalam bentuk kartu soal sesuai contoh, disertai dengan pembahasan dan kunci jawaban, dan lembar pembahasan diketik pada halaman berikutnya setelah lembar kartu soal. Soal-soal  bentuk pilihan ganda diketik tersendiri. [tam]

Rate this article!
Tags: