Pemasangan Box Culver Sekardangan Sidoarjo Dihentikan Konsultan

Saluran depan rumah digali lalu ditelantarkan. [hadi suyitno/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Saluran digali puluhan meter untuk proyek saluran, lalu ditelantarkan berhari-hari. Pengerjaan proyek di Sekardangan-Gebang, Kecamatan Sidoarjo, itu dikeluhkan warga sekitar. Penggalian yang dilakukan asal-asalan dikuatirkan bisa membahayakan keselamatan warga sekitar dan para pengguna jalan.
Warga menilai kontraktor pelaksana proyek peningkatan jalan dan saluran Sekardangan-Gebang dengan pemasangan box culvert itu, terkesan kurang tanggung jawab terhadap keselamatan warga maupun pengguna jalan.
“Tanah digali sampai sepanjang puluhan meter, lalu dibiarkan dan ditinggal begitu saja, apa tidak membahayakan. Jalan di depan toko saya digali lalu ditinggal begitu saja, pelanggan saya banyak yang mengeluh karena kesulitan untuk berhenti dan parkir kendaraannya,” ujar seorang warga yang membuka usaha dipinggir jl Sekardangan.
Menurut warga lainnya yang juga mengaku kesal, kontraktor pelaksana setelah sosialisasi dengan warga, memang langsung beraktivitas dengan melakukan penggalian. Namun, selang beberapa hari para pekerja menghentikan seluruh aktivitas penggalian.
Bukan cuma menghentikan aktivitas, tanah yang terlanjur digali, juga dibiarkan begitu saja. Bekas galian juga tetap menumpuk di pinggir jalan. Kalau nanti sampai jatuh korban terjatuh ke lubang galian, siapa bertanggungjawab, tanya Katiran, warga setempat.
Pengerjaan proyek peningkatan jalan dan saluran senilai Rp 1.500.000.000 dari pagu Rp 1.940.550.000 itu saat ini memang tidak ada aktivitas sama sekali. Sementara di lokasi, galian yang dilakukan sudah mencapai sekitar 50 meter lebih, pengamanan tidak ada.
Beberapa box culvert yang sudah didatangkan juga terlihat digeletakkan di pinggir jalan. Sebagian dari box culvert itu, terlihat diberi tanda silang menggunakan cat warna merah dan hitam.
Dihentikannya pengerjaan proyek itu, dikarenakan adanya perintah dari konsultan pengawas menyusul ditemukannya ada beberapa box culvert cacat dan tidak memenuhi syarat untuk dipasang.
Konsultan pengawas minta dihentikan sampai ada pengganti untuk box culvert yang dinilai cacat itu. Selanjutnya, untuk box culvert cacat diberi tanda silang menggunakan cat warna merah dan hitam.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nasich, sudah menerima informasi ini dan komisi C akan menindaklanjuti dengan menyidak lapangan. ia menanyyakan lokasi persis lokasi proyek.
Sedangkan Sokran Haris, kordinator LSM Gapura Jatim, melihat langsung ke lokasi dan membenarkan. “Kami juga sudah ke lokasi dan klarifikasi ke dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Katanya, memang dihentikan sementara karena menunggu hasil lab soal layak tidaknya box culvert yang akan dipasang,” jelasnya.
Dia mengapresiasi langkah konsultan pengawas dan dinas lantaran dianggap tanggap saat mendapati banyaknya box culvert yang cacat. ” Untung keburu ketahuan. Coba kalau tidak dan terlanjur dipasang, bagaimana jadinya,” tegasnya..
Rudi dari CV Viva Tunggal selaku kontraktor pelaksana sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kalit dihubungi melalui telepon selulernya, tidak bisa tersambung.
M. Nizar Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, menegaskan kalau memang Box Culvert tidak sesuai spek jangan dipasang, dipastikan nanti akan berurusan dengan aparat hukum kalau tetap di pasang,(hds)

Tags: