Gresik, Bhirawa
Pembahasan RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2015 terancam terbengkalai. Sebab hingga kini pimpinan DPRD Gresik difinitif belum terbentuk. Padahal, KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran) sudah lama diajukan Timang (Tim Anggaran) Pemkab Gresik.
Bahkan, KUA yang menjadi embrio pembahasan RAPBD 2015 sudah dibahas Banggar (Badan Anggaran) DPRD Gresik periode 2009-2014. ”Memang kami selaku Timang sudah lama mengajukan KUA PPAS 2015, tepatnya DPRD periode 2009-2014. Langkah itu kami lakukan agar pembahasan RAPBD 2015 bisa tepat waktu seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Sekkab Gresik, Ir Moch Najib MM, didampingi Kabag Humas, Suryo Wibowo, kemarin.
Menurut Najib, KUA PPAS untuk RAPBD 2015 memang sudah dibahas Timang Pemkab Gresik dan Banggar DPRD Gresik periode 2009-2014. Langkah itu dilakukan, mengingat waktu yang dimiliki DPRD periode 2014-2019 sangat sempit pasca mereka dilantik per Sabtu (23/8). ”Mereka (Banggar DPRD) baru bisa membahas anggaran setelah pimpinan difinitif dan alat kelengkapan terbentuk. Terbentuknya itu dijadwalkan September, sehingga DPRD memiliki waktu sekitar dua bulan untuk membahas RAPBD 2015,” tuturnya.
Ditambahkan Najib, target RAPBD 2015 sudah harus disahkan DPRD Gresik melalui rapat paripurna akhir Nopember atau paling lambat pertengahan Bulan Desember 2014. Sehingga, Pemkab Gresik memiliki waktu setengah bulan untuk mengajukan verifikasi anggaran ke Gubernur Jatim. Setelah disahkan Gubernur, Pemkab meneruskan RAPBD 2015 yang disahkan menjadi APBD 2015 itu ke Depdagri untuk dijadikan SIKD (Sistim Informasi Keuangan Daerah).
Sebelumnya, Ketua DPRD Gresik Sementara, Abdul Hamid menargetkan pimpinan DPRD Gresik difinitif yang terdiri dari empat pimpinan, yakni satu ketua dan tiga wakil ketua sudah terbentuk pada pertengahan Bulan September 2014. Namun, target itu tak tercapai. Sebab, hingga Senin (22/9) kemarin, pimpinan DPRD Gresik difinitif belum terbentuk, karena FKB belum mengajukan calon pimpinan DPRD difinitif. [eri]