Pembakaran Bendera Tauhid, Gus Sholah Ingatkan Warga Tenang

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) saat memberikan keterangan kepada awak media, Sabtu (27/10). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Sholahudin Wahid (Gus Sholah) bersama ketua Pusat Kajian Hasyim Asy’ari, Dr. Mif Rohim meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga kondusifitas dalam menaggapi aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) yang lalu .
“Saya harap masyarakat tetap tenang, tidak ada kegaduhan dan tindakan saling menyerang dan provokasi,” ujar Gus Sholah Sabtu (27/10) di Ndalem Kesepuhan Ponpes Tebuireng.
Gus Sholah berharap pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti proses hukum secara tuntas dan mencari tahu bagaimana ada penyusup di acara HSN. Selain itu, Gus Sholah juga memberitahukan kepada khalayak agar dapat belajar dari kejadian ini, yakni tidak menanggapi setiap kejadian dengan tergesa-gesa.
“Menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu persatuan bangsa,” tandas Gus Sholah.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah awak media, Gus Sholah menyampaikan beberapa hal terkait kabar tersebut, di antaranya pertama pihak Pesantren Tebuireng menyesalkan terjadinya peristiwa itu yang dimulai dari penyusupan seseorang yang membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid pada acara HSN, yang kemudian dirampas dan dibakar oleh oknum Banser. Peristiwa menimbulkan dampak kegaduhan secara emosional.
Kedua ,persepsi masyarakat atas peristiwa tersebut ada dua menyatakan tindakan oknum Banser itu tidak bisa dibenarkan,menyatakan tindakan itu benar sebagai antisipasi terhadap bahaya yang lebih besar. (rif)

Tags: