Pembangunan IPAL Industri Tahu Bermasalah

thumb_image_40_dpu adi tjandraBojonegoro, Bhirawa
Paska mega proyek pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) industri tahu di Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Kota Bojonegoro yang bersumber anggaran dari APBN menyisakan bermasalah.Hal itu diketahui setelah pihak Kepala Desa setempat menolak menandatangani berita acara serah terima IPAL.
Saad lurah Ledok Kulon kecamtan Kota Bojonegoro, mengatakan, karena berita acara IPAL yang diterima bukan dikerjakan perseorangan, melainkan enam kelompok swadaya masyarakat. Diantaranya, KSM Mekarsari, Ramli Asri, Juwet Indah, Puspa Indah, Jaya Indah dan Pinggiran Bersih. “Saya masih baru dan perlu mencari tahu permasalahannya,” ujaranya.
Lanjut, Saad mengatakan, proyek IPAL yang bermuara akhir di sungai Bengawan Solo itu kini mangkrak. Padahal pembangunannya menggunakan APBN Rp1,5 miliar. Dari enam KSM yang masuk di meja Lurah, anehnya tidak tercantum siapa nama ketuanya.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Andy Tjandra mengatakan, pihaknya sudah mengagendakan pertemuan dengan warga setempat. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah menuai kontroversi karena pembangunannya tidak melibatkan warga setempat. IPAL yang akan menampung limbah tahu dari rumah warga kini sebagian mangkrak. Sehingga, keberadaan IPAL itu dikhawatirkan akan mencemari lingkungan di sekitarnya. [bas]

Keterangan Foto : Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Andy Tjandra.

Tags: