Pembangunan Jalan Bandara Jangan Timbulkan Banjir

Bupati Saiful Ilah dan Ketua Dewan Sulamul Hadi Nurmawan mendapat penjelasan dari GM Angkara Pura I Juanda, Yuwono. [achmad suprayogi/bhirawa]

Bupati Saiful Ilah dan Ketua Dewan Sulamul Hadi Nurmawan mendapat penjelasan dari GM Angkara Pura I Juanda, Yuwono. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pembangunan Jalan Penghubung  antara Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Udara Internasional Juanda di Kab Sidoarjo sepanjang 1.600 meter, diminta Bupati Sidoarjo jangan sampai menimbulkan banjir. Karena sebagian jalan itu melintas di Avoer Semampir sepanjang 500 meter.
Permintaan Bupati Saiful Ilah SH MHum ditegaskan saat MoU (Penandatanganan Kerjasama) antara Pemkab Sidoarjo dengan PT Angkasa Pura I tentang Pembangunan Jalan Penghubung Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Udara Internasional Juanda di Kab Sidoarjo, pada Selasa (5/4) kemarin.
Orang nomor satu di Sidoarjo ini menegaskan, pembangunan jalan yang sudah dikerjakan mulai Bulan Januari 2016, tentu saja akan memudahkan para penumpang pesawat dan menambah pemasukan bagi Bandara Juanda. Namun saya betul-betul meminta pembangunan jalan ini  jangan sampai malah menimbulkan banjir. Baik itu banjir di dalam lingkungan Bandara maupun di luar Bandara, yakni masyarakat. ”Kita harus saling berkoordinasi dengan jajaran terkait, agar kedepannya jangan sampai terjadi banjir,” pinta Saiful Ilah.
General Manajer PT Angkasa Pura I Juanda, Yowono juga menegaskan kalau pembiayaan perawatan serta pemeliharaan wilayah sungai yang dimanfaatkan untuk pembangunan jalan itu menjadi beban dan tanggungjawab PT Angkasa Pura I Juanda. ”Sementara untuk pembangunan jalan penghubung kali ini, kami sudah menganggarkan senilai Rp39 miliar. Nantinya para pengguna jalan juga tanpa dipungut biaya alias gratis,” tegas Yuwono.
Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo Salamul Hadi Nurmawan yang ikut menyaksikan dalam prosesi MoU, juga sangat mendukung atas pembangunan jalan penghubung yang sangat memudahkan para penumpang pesawat yang akan bepergian melalui Bandara Juanda. ”Yang jelas program ini akan menambah kontribusi pembayaran pajak daerah, bahkan untuk tahun 2015 sudah mencapai hingga Rp15 miliar lebih,” jelas politisi PKB.
Sedangkan pihak Dinas PU Pengairan, Agus Hidayat selaku Kepala Bidang Operasional memberikan masukkan, setidaknya pintu masuk sungai yang kedalam area Bandara hendaknya diberi jaring, penyaring sampah. Sekalian ada petugas pembersihannya, mengapa hal ini dilakukan, karena pihaknya agak merasa kesulitan bila masuk lingkungan Bandara Juanda.
Disamping itu, hilir sungai juga dibuatkan pintu masuk buka/tutup termasuk juga pompanya. Gunanya, jika terjadi air pasang, pintu air bisa ditutup dan pompa penyedot langsung dioperasionalkan. ”Kalau hal ini dilakukan dengan baik, perawatan juga secara rutin, maka disekitar bandara tidak akan terjadi banjir,” ungkap Agus Hidayat.
Adapun salah satu isi dari MoU itu, menurut Kabag Kerjasama Ari Suryosono, diantaranya konstruksi jalan dibangun di atas saluran dengan tiang pancang dalam sungai. ”PT Angkasa Pura menjamin pembangunan kontruksi jalan tidak akan mengganggu fungsi saluran. Maka Pemkab Sidoarjo mendukung pembangunan itu, dan tidak berkeberatan atas pemanfaatan sebagian ruang di atas saluran avoer semampir,” jelas Ari Suryono. [ach]

Tags: