Pembangunan Jalan Lingkar Barat Macet

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pembangunan jalan lingkar timur saat ini sudah hampir rampung, namun jalan lingkar barat ditengarai DPRD Surabaya tidak berjalan sesuai harapan. Target penyelesaian pembangunan jalan tersebut sudah dicanangkan pemerintah kota (Pemkot) sejak 2010-2012 lalu. Namun hingga sekarang progresnya masih tidak jelas.
Menurut Wakil Wali Kota Surabaya-Drs Bambang DH, dia sudah memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP)-Erna Purnawati dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya-Hendro Gunawan agar segera menyelesaikan jalan tersebut. Sebab, bila dua jalan tersebut sudah selesai akan sangat menguntungkan Surabaya. Mengingat beban jalan di pusat kota akan terkurangi dengan adanya jalan lingkar timur dan jalan lingkar barat.
“Selama ini yang terpikirkan kawan-kawan di Pemkot hanya memikirkan arus kendaraan pribadi di pusat kota yang semakin lama semakin banyak. Tapi, tidak memperhitungkan jumlah kendaraan berat sebagai loko arus barang dari pelabuhan daerah lain di Jatim. Padahal, lajunya arus barang dari pelabuhan Tanjung Perak ke daerah lain di Jatim sangat penting juga,” jelas dia.
Karena itu Wawali mendesak pejabat di Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya supaya segera menuntaskan pembangunan jalan tersebut. Paling tidak pembangunannya tidak molor terus. “Ini, saya kira penting  sekali,” ujarnya.
Sementara itu terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalan lingkar luar timur Surabaya (JLLTS), jalan lingkar timur dalam Surabaya (JLTDS) atau Middle East Ring Road (MERR) IIC, jalan lingkar dalam Surabaya Barat (JLDSB) dan jalan lingkar barat luar Surabaya (JLBLS) Pemkot mengerahkan Lurah dan Camat untuk langsung menjadi pemandu pembebasan tanah warga yang akan kena bebaskan.
Mereka diposisikan di garis depan dan menjadi ujung tombaknya.
”Kami sudah mengumpulkan para Lurah dan Camat. Diharapkan mereka bisa memberikan solusi terbaik guna mengatasi persoalan itu. Kami, yakin kalau itu dilakukan dengan cepat dan terus-menerus pembebasan lahan untuk semua jalan lingkar di Surabaya bisa selesai tahun ini. Dan mereja itu sebagai ujung tombak,” jelasnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya-Hendro Gunawan mengatakan, ada beberapa lahan yang jadi jalur pembangunan jalan lingkar tersebut sulit untuk dibebaskan Panitia Pembebasan Tanah (P2T). Karena itu, Pemkot akan melakukan pendekatan intensif yang nantinya akan dilakukan Camat dan Lurah setempat.
Seperti diketahui pembangunan jalan lingkar dalam Surabaya Barat yang menghubungkan Margomulyo-Darmo Satelit-Komplek Pakuwon Trade Centre (PTC)-Wiyung hingga sekarang masih belum ada perkembangan.
Konon, Pemkot akan menarik faslitas umum (fasum) untuk jalan dari pengembang yang kawasannya dilewati jalan tersebut, tapi nyatanya belum ada pengembang yang menyerahkan fasum untuk jalan itu.
Demikian pula dengan progres pembangunan jalan lingkar luar Surabaya Barat. Progres  jalan dari Teluk Lamong-Romokalisari-Benowo-Sambikerep-Lakarsantri juga belum jelas hingga sekarang.
Jika dua progres jalan tersebut selesai, lanjutnya, sebenarnya akan sengat menguntungkan Pemkot. Sebab arus kendaraan berat dari Perak yang akan menuju Mojokerto-Jombang-Nganjuk dan Madiun bisa melintas di jalan lingkar dalam Surabaya Barat. Kemudian sesampainya di Wiyung kendaraan berat itu bisa masuk ke Driyorejo-Krian dan langsung Mojokerto. Sedangkan, yang dari Teluk Lamong juga demikian. Dari pelabuhan itu kendaraan berat bisa langsung ke Lakarsantri menuju Driyorejo-Krian dan Mojokerto. [dre]

Rate this article!