Utilitas berupa tiang dan kabel di sisi timur Jembatan Ngujang I yang menghambat dimulainya pembangunan jembatan baru.
Rencana dimulainya pembangunan jembatan baru disisi timur Jembatan Ngujang I pada akhir bulan ini gagal. Masalahnya, disisi timur jembatan lama masih terdapat banyak utilitas seperti di antaranya kabel dan rambu-rambu.
“Yang membuat terhambat karena di sana (lokasi rencana pembangunan jembatan baru) masih ada tiang, kabel PLN, kabel Telkom, traffic light dan rambu-rambu,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen 2.1 Provinsi Jatim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali Kementerian PUPR, Satiya Wardhana, kemarin.
Ia menyebut dengan masih adanya utilitas tersebut pembangunan jembatan baru Ngujang I ditunda sampai awal bulan depan. “Kami berharap tanggal 7 Juli 2022 sudah bisa dimulai pembangunannya,” sambungnya.
Satiya Wardhana menandaskan dengan mundurnya jadwal pembangunan Jembatan Ngujang I yang baru, semua utilitas yang menghambat pembangunan juga harus sudah bersih sebelum tanggal 7 Juli 2022.
“Pemindahan dilakukan oleh masing-masing yang punya. Kalau tiang kabel PLN ya oleh PLN. Kami tidak menyediakan dana tambahan untuk pemindahan utilitas,” paparnya.
Pembangunan jembatan baru yang berada di sisi timur Jembatan Ngujang I ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022. Setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan baru di jembatan yang lama setelah sebelumnya melakukan pembongkaran.
Satiya Wardhana membeberkan jika pembangunan jembatan baru Ngujang I akan menempel dengan jembatan lama. Bukan dibuat duplikasinya.
“Jembatannya nanti menempel. Disebut duplikasi bukan duplikasi karena menjadi satu. Dan dari dua lajur nantinya menjadi empat lajur,” tuturnya.
Sementara itu, Manajer ULP PLN Tulungagung, Timbar Imam Priadi, ketika dikonfirmasi, Selasa (28/6), menyatakan tidak ada properti PLN yang berada di sisi timur Jembatan Ngujang I. “Tiang-tiang itu bukan aset PLN. Kami pastikan tidak ada aset PLN yang terdampak dengan pembangunan jembatan baru Ngujang I,” ucapnya. (wed.hel).
