Pembangunan Jembatan Ratna Surabaya ”Mangkrak”

jembatan-ratna-surabaya(Belum Disetujui BBWSB)
Pemkot Surabaya, Bhirawa
Rencana Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk membangun Jembatan Ratna yang menghubungkan antara jalan Bengawan dan jalan Ratna bakal sulit terealisasi tahun ini. Pemkot Surabaya dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) belum ada MoU kerjasama.
Menurut Kabid Perencanaan dan Pemanfaatan Aset Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Pemkot Surabaya, Ganjar mengatakan, Jembatan itu akanĀ  dibangun sepenuhnya dari dana company social responsibility (CSR) PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama.
Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa selain membangun jembatan, CSR PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputra 1912 juga meliputi pembangunan pedestrian Jl. Walikota Mustajab dan pedestrian Jl. Wijaya Kusuma (sisi timur). Total nominal ketiga proyek itu senilai Rp32,7 miliar.
”Jembatan BAT yang menghubungkan Jl. Raya Ngagel dengan Jl. Darmo Kali – Jl. Dinoyo akan mendapat pendamping baru. Dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 akan membangun jembatan yang menghubungkan Jl. Ratna dengan Jl. Bengawan. Posisi Jembatan tersebut nantinya akan berdampingan dengan Jembatan BAT yang kini sudah ada,” jelasnya.
”Saat itu sudah ada gambar jembatan. Semuanya sudah siap dan kontraktor siap jalan. Tugas Pemkot cuma siapkan DED (perencanaan)nya, pendampingan, dan pengawasan fisik. Pelaksanaannya seharusnya saat ini sudah jalan namun saat ini masih terbentur dengan perijinan di BBWS,” jelasnya.
Dia menambahkan, Jembatan Ratna berfungsi mendukung konsep koridor lalu lintas dari barat ke timur maupun sebaliknya. Dengan beroperasinya Jembatan Ratna, tingkat kepadatan di kawasan Ngagel, Darmo Kali, Jagir Wonokromo bahkan Raya Darmo akan terurai.
Menurut Ganjar, Jembatan Ratna merupakan bagian dari grand design simpang tidak sebidang pada Jl. Raya Darmo. Studi kelayakan terkait simpang tidak sebidang tersebut telah rampung dikerjakan Bappeko Surabaya pada 2013, yang didalamnya juga meliputi underpass di beberapa titik perempatan.
“Jadi nanti di beberapa persimpangan akan dibangun underpass. Itu bertujuan untuk mengurangi simpang sebidang yang tentunya berpotensi menghambat kelancaran arus lalin,” terang alumnus ITS ini.
Sedangkan untuk Detail Engineering Design (DED) Jembatan Ratna juga sudah selesai dikerjakan Pemkot. Rencananya, Jembatan Ratna akan dibangun sepanjang 36,11 meter dan lebar 19,40 meter dengan 4 lajur kendaraan. Serta, pedestrian akan melengkapi sisi kiri dan kanan jembatan.
Dikatakan Ganjar, pengerjaan fisik jembatan yang sepenuhnya dilaksanakan oleh PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputra 1912 diperkirakan mulai akhir tahun ini dan selesai Desember 2016. Sedangkan untuk proyek pedestrian Jl. Walikota Mustajab dan Jl. Wijaya Kusuma (sisi timur) diprediksi kelar pertengahan tahun depan. [dre]

Tags: