Pembangunan Jembatan Ratna Terkendala Gudang

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pembangunan Jembatan Ratna di Jalan Ngagel Surabaya saat ini masih terkendala. Hal ini disebabkan masih berdirinya bangunan gudang seluas 310 m2 milik Nurlena, warga Jalan Ngagel No 141 Surabaya yang menghambat akses jalan masuk ke Jembatan Ratna dari sisi timur Jalan Ngagel.
Karena kendala ini, rencana launching Jembatan Ratna oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang diagendakan pada 10 November bakal tertunda. Namun Pemkot Surabaya memastikan proyek hibah Jembatan Ratna akan selesai sebelum 10 November mendatang.
Bahkan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) sudah mengirim surat bantib (bantuan penertiban) untuk pengosongan ke Pemkot Surabaya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menegaskan pembangunan tetap akan berjalan sesuai rencana, meski masih menyisakan satu bidang rumah yang belum mau pindah. ‘Tetap jalan sesuai rencana. Tidak ada kendala apa pun,” kata Erna, Senin (14/8) kemarin.
Erna juga mengungkapkan pihaknya sudah menerima surat bantib dari BPWS terhadap bangunan gudang seluas 310 m2 milik Nurlena.
Senada dengan Kadis PU Bina Marga, Lurah Ngagel Mudita mengatakan Nurlena tetap ngotot mempunyai bukti kepemilikan berupa surat igendom. Namun menurutnya hal itu merupakan urusan Nurlena dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).  ”Kita hanya khawatirnya pembangunan jembatan terhambat,” kata Mudita saat ditemui di kantornya Jalan Lombok.
Namun untuk memastikan masalah tersebut, Mudita sudah menanyakan ke Bagian Hukum kalau Pemkot Surabaya melakukan pembongkaran bangunan tersebut tidak masalah.
“Pada 1995 orangtua dari Nurlena telah mendapat ganti rugi bangunan dari BBWS sebesar Rp 90 juta. Saat ini yang masih mempersoalkan ganti rugi adalah anak dari Nurlena, kalau Nurlena sendiri tidak masalah,” jelasnya.
Pantauan Bhirawa saat ini pembangunan Jembatan Ratna sudah mencapai hampir 70%. Sedangkan waktu yang tersisa dari jadwal penyelesaian pekerjaan kurang lebih dua bulan. Karena Wali Kota Risma menargetkan pada 10 November mendatang, jembatan tersebut sudah bisa dilalui.
Tidak hanya akan mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut, wali kota berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai daerah wisata baru. Rencananya, ada jogging track serta sungainya lebih diperdalam.
”Saya berharap ini bisa jadi daerah wisata. Sungainya nanti didalamkan sehingga anak-anak bisa main ski air di sini. Apalagi arus sungai di sini relatif bisa lebih dikendalikan karena ada pintu air,” tambah Mudita. [dre]

Tags: