Pembangunan Lingkar Timur Tulungagung Mandek

Jalan yang dilebarkan dan dikeraskan di sekitar lokasi bakal dibangunnya jembatan mulai banyak ditumbuhi rumput liar, Selasa (13/12).

Jalan yang dilebarkan dan dikeraskan di sekitar lokasi bakal dibangunnya jembatan mulai banyak ditumbuhi rumput liar, Selasa (13/12).

Tulungagung, Bhirawa
Aktivitas pembangunan jalan lingkar timur Tulungagung sampai saat ini masih mandek. Belum ada realisasi lanjutan pengerjaan di jalan yang rencananya akan menghubungkan Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol dan Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru lewat Sungai Brantas tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Bina Marga, Pemukiman dan Cipta Karya Kabupaten Tulungagung Sutrisno ST, MT mengakui jika proyek pembangunan jalan lingkar timur belum bisa dilanjutkan. “Kendalanya, kami masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk melanjutkannya. Kelanjutan proyek lingkar timur seperti pengaspalan jalan dan jembatan dibiayai oleh pemerintah pusat,” ujarnya, Selasa (13/12).
Ia memastikan kelanjutan pembangunan jembatan dan pengaspalan jalan tidak mungkin dilakukan pada tahun ini. Masalahnya, saat ini sudah memasuki periode akhir tahun.
“Kami maunya secepatnya. Kemungkinan dimulai lagi pada 2017 mendatang. Kalau dilakukan tahun ini tidak mungkin karena sudah akhir tahun,” paparnya.
Pembangunan jembatan di jalan lingkar timur, lanjut Sutrisno, merupakan proyek satu paket dengan pembangunan jembatan di Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Keadaan ini membuat pembangunan jembatan di jalan lingkar timur tidak bisa relatif cepat terealisasi.
“Sekarang prosesnya sedang terus dilakukan di Jakarta. Tidak bisa satu-satu. Kami di sini (di Tulungagung) selesai. Sementara yang di Kediri belum, ini tidak bisa serta merta dilakukan realisasi yang sudah selesai. Karena satu paket maka harus dilaksanakan bersamaan,” paparnya lagi.
Sutrisno juga memastikan jika pembangunan jembatan di jalan lingkar timur Tulungagung yang disebut-sebut sebagai jembatan Ngujang II itu akan satu paket pula dengan pengaspalan jalannya. “Informasinya begitu. Pemerintah pusat selain membangun jembatan juga melakukan pengaspalan jalannya. Biaya keseluruhannya mencapai Rp 250 miliar dengan sistem multi years,” terangnya.
Sebelumnya, Pemkab Tulungagung telah melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan lingkar timur Tulungagung itu. Bahkan pengerasan jalan dan pembangunan di sekitar bibir Sungai Brantas sudah  dilakukan.
Rencananya, pembangunan jalur lintas timur Tulungagung sebagai antisipasi arus kendaraan yang sering kali padat di jalur nasional Jembatan Ngujang. Bagi pengendara yang tidak melewati Kota Tulungagung bisa menggunakan jalur lintas timur. Hal ini selain bisa mengurai kemacetan juga lebih memperpendek jarak tempuh. [wed]

Tags: