Pembangunan Pasar Tanjung Mojokerto Butuh Rp100 M

Kepala Disperindag Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo

(APBD Minim, Pemkot Gandeng Pihak Ketiga)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto akhirnya memutuskan untuk merefitalisasi Pasar Tanjung, pasar tradisional terbesar yang dimiliki. Estimasi biaya diperlukan untuk membangun pasar yang berada di tengah kota itu mencapai kisaran Rp100 miliar. Karena APBD tidak mencukupi, Pemkot menggandeng pihak ketiga dengan model BGS (Bangun, Guna, Serah).
Ruby Hartoyo, Kepala Disperindag Kota Mojokerto menjelaskan, jika biaya Revitalisasi Pasar Tanjung Kota Mojokerto diputuskan akan diserahkan ke pihak ketiga. ”Nanti sistemnya BGS karena keterbatasan anggaran Pemkot. pak wali kota sudah menyetujui,” kata Ruby Hartoyo, Selasa (31/1) kemarin.
Ruby Hartoyo mengatakan, pada Juni mendatang, pihaknya akan menggelar lelang untuk mencari pihak ketiga yang kualifaid. Menurutnya saat ini sudah ada tiga investor yang berminat membangun Pasar Tanjung,
”Kita sudah melakukan sosialisasi soal program ini ke pedagang pasar. Dan kita juga sudah melakukan pendataan jumlah pedagang dan jumlahnya sekitar 2.300 pedagang,” tandas pejabat alumnus STPDN ini.
Berdasarkan desaign perencanaannya, Pasar tanjung akan dibangun dua lantai, lantai bawah digunakan untuk parkir, bongkar muat dan pedagang sayur basah. Sedangkan lantai dua untuk penjual barang kering dan pakaian. Perencanaannya sudah dilakukan dinas PU. Kalau semuanya sesuai rencana, proses pekerjaan akan dimulai tahun depan.
Sebelum pembangunan dilaksanakan, Ruby mengaku sudah menyiapkan relokasi pedagang. Untuk kepentingam relokasi sementara itu disiapkan anggaran sekitar Rp9 miliar. Pihak ketiga pemenang lelang itulah yang akan juga bertugas melakukan dan menyiapkan relokasi pedagang.
”Sudah ada beberapa lokasi yang kita siapkan untuk relokasi pedagang. Salah satunya ada lahan di Jl Semeru, Kota Mojokerto,” pungkasnya.
Sebelumnya Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus, memastikan bakal melakukan revitalisasi pasar tanjung. Selain kumuh dan semrawut, Wali kota juga ingin membuat pasar tradisional yang layak bagi pedagang maupun pembeli.
”Keputusan sudah final, pasar ini harus kita revitalisasi dan bukan direlokasi. Itu sudah diputuskan bersama DPRD dalam sebuah Perda,” tegas Wali Kota Mas’ud Yunus. [kar]

Tags: