Pembangunan Pusat Jantung Jatim Selesai 2018

Pembangunan Pusat Jantung JatimPemprov Jatim, Bhirawa
Belum selesainya pembangunan Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT), pusat transplatasi, dan pusat hemodialisa membuat pihak rumah sakit dan Pemprov Jatim mengambil sikap. Pemprov bakal segera mengalokasikan anggaran pembangunan sebesar RP75 miliar untuk penyelesaiannya. Ditargetkan gedung baru ini akan selesai pada tahun 2018.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi mengatakan untuk mempercepat pembangunan PPTJ, Pemprov Jatim akan membantu penyelesaian pembangunan PPJT. Pemprov Jatim akan menyuntik dana sebesar 75 milliar dari dana APBD. Sebelumnya pembangunan PPTJ didanai oleh APBN aka ntetapi sekarang oleh APBD.
”Dulu memang sempat didanai tapi sekarang sudah tidak. Agar pembangunan PPTJ ini cepat selesai akhirnya Pemprov Jatim yang akan mengambil alih untuk pendanaannya,” ucapnya.
Sementara Direktur RSUD Dr Soetomo, dr Harsono mengatakan akan menyelesaian sejumlah gedung yang hingga sekarang masih mangkrak. Sejumlah gedung ini diantaranya gedung paliatif, Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT), Pusat transplatasi, dan Pusat hemodialisa.
“Upaya perampungan gedung mangkrak yang ditargetkan pada tahun 2018, agar untuk mendapatkan Joint Commission International (JCI) dalam menghadapi MEA. Dan kedepannya kami harus mempunyai standar internasional, yang harus menjadi tujuan dan kemauan untuk meningkatkan kualitas,” ujaranya usai acara jalan sehat peringatan hari lahir RSUD dr Soetomo ke-77.
Selain itu penambahan sejumlah perlengkapan harus juga dilaksanakan sebagai peningkatan pelayanan. “Kami juga telah membuat sistem rujukan regional, agar para pasien dapat dirawat di sejumlah daerah tanpa perlu ke Surabaya. Dengan catatan Rumah sakit daerah itu juga telah ditambahi perlengkapan yang memumpuni oleh pemerintah,” terangnya.
Ia juga menjelaskan kendala pembangunan gedung yang sejak tahun 2010 silam ini belun terselesaikan karena kendala pembiayaan dari pusat. “Gedung PPJT RSU dr Soetomo yang memiliki tinggi tujuh lantai dan dibangun sejak tahun 2010 ini memang tak kunjung selesai. Padahal, gedung ini digadang-gadang melayani pasien jantung yang jumlahnya semakin tinggi,” paparnya. [dna]

Tags: