Pembangunan Sanitary Landfill Baru Jadi Prioritas Kota Probolinggo

Wali Kota Rukmini terima tim dari Institut Penelitian Lingkungan Swedia

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Untuk ketiga kalinya, tim dari Institut Penelitian Lingkungan Swedia (IVL) datang ke Kota Probolinggo. Mereka diterima langsung Wali Kota Rukmini di gedung Shaba Bina Praja, untuk membahas laporan akhir tentang analisis pengolahan sampah di Kota Probolinggo. Kunjungan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan Kementerian ESDM Swedia, difasilitasi Kedutaan Besar Swedia di Indonesia, untuk menangani Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang saat ini kondisinya mendekati ambang batas.
Di TPA sendiri terdapat 2 Sanitary Landfill (SL) yang telah mencapai ketinggian masing-masing 15 meter dan 10 meter. Kunjungan tim IVL yang terdiri dari Mathias Gustavvson dan Jan Olov Sundqvist dilakukan sejak Desember tahun lalu. Dalam kunjungan ini, mereka bermaksud untuk memperoleh data awal terkait kondisi TPA Kota Probolinggo. Januari lalu, mereka kembali datang untuk melakukan analisis lebih lanjut terkait hal tersebut.
Dalam pertemuannya dengan wali kota, Mathias mempresentasikan laporan hasil akhir analisis pengolahan sampah yang diperoleh dari hasil kunjungan mereka di Kota Probolinggo. Mathias, yang merupakan tenaga ahli lingkungan memberikan sejumlah rekomendasi terkait pengolahan sampah di TPA Bestari. Rekomendasi tersebut terbagi dalam 3 dimensi waktu, yakni jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
“Yang perlu disadari adalah kondisi SL 1 dan SL 2 di TPA saat ini sudah penuh. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat SL baru (SL 3) yang nantinya bisa dibangun diantara SL 1 dan 2,” jelas Mathias.
SLain itu, Menurut Mathas, melihat kapasitas SL 1 yang sudah overload, pemkot harus segera menutup SL 1 agar nantinya tumpukan sampah tidak mencemari lingkungan. Dua poin ini harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat sebagai solusi jangka pendek.
Di solusi jangka menengah, Mathias Memberikan rekomendasi agar pemkota segera memperluas area TPA saat ini, karena dengan area TPA tidak akan mampu menampung sampah lebih lama lagi. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, tiap harinya sebanyak 58 ton sampah bermuara di TPA Bestari.
“Lalu sebagai solusi jangka panjang, Pemkot Probolinggo bisa menggunakan teknologi insinerator (pembakaran sampah) yang dapat mengurangi volume sampah sebesar 90% dan mengurangi bobot sampah sebesar 70-80%,” tutur Mathias.
Insinerator menjadi salah satu solusi jangka panjang karena proses ini membutuhkan perencanaan yang matang, biaya yang sangat mahal, dan lokasi insinerator yang membutuhkan paling sedikit lahan SLuas 2.400 m2. Satu lagi kelebihan insinerator adalah teknologi ini mampu menghasilkan energi listrik yang nantinya bisa disalurkan ke masyarakat dengan bekerjasama dengan PLN setempat.
Menanggapi presentasi yang disampaikan Mathias, Wali Kota Rukmini, Kamis 6/9 menyambut baik rekomendasi yang diberikan oleh tim IVL. Ia pun meminta Kepala DLH untuk segera merealisasikan rekomendasi yang telah disampaikan, terutama solusi jangka pendek.
“Kepala DLH, segera tindaklanjuti rekomendasi dari tim IVL terutama pembuatan SL baru dan juga penutupan SL 1 agar di kemudian hari tidak mencemari lingkungan. Ini sudah mendesak mengingat SL 2 sudah mau overload,” tegasnya.
Rukmini berharap kerjasama dengan tim IVL ini bisa berlanjut hingga proses jangka panjang dapat terealisasi. Ia tertarik dengan teknologi insinerator yang mampu menghasilkan energi listrik.
“Saya harap kerjasama ini terus berlanjut. Tim IVL bisa terus memberikan pendampingan hingga proyek jangka panjang bisa terealisasi. Energi listrik ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk wilayah pelabuhan baru. Tapi tentunya harus pastikan dulu dengan pihak PLN terkait proses penyalurannya bisa atau tidak,” tuturnya.
Kepala DLH Budi Krisyanto menyampaikan bahwa pembangunan SL baru telah dianggarkan di tahun 2019. “Di PAK tahun ini, kami akan membuat Detail Engineering Design (DED) nya, dan tahun depan pembangunan SL 3 siap dilaksanakan,” tambahnya. (Wap)

Tags: