Pembangunan Surabaya 2019 Direncanakan Lewat Musrenbang

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2018 dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah tahun anggaran 2019 di ruang sidang wali kota, Selasa (27/3).
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan, para asisten, jajaran OPD, anggota DPRD Kota Surabaya, Bappeda Jatim, akademisi dan praktisi.
Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan beberapa poin di antaranya pengadaan kamera CCTV yang diminta RT/RW, perlindungan anak, limbah rumah sakit, kebun raya mangrove dan pembangunan jalan.
Menurut Risma, permintaan RT/RW untuk pengadaan kamera CCTV di kampung masih belum dapat dipenuhi. Alasannya, biayanya yang dibutuhkan cukup besar.
Untuk itu, agar kondisi kampung tetap terjaga dari segala macam tindak kejahatan, wali kota meminta dukungan kepada RT/RW untuk menjalin komunikasi antar warga masyarakat dan peduli terhadap keselamatan anak-anak.
”Perlindungan anak menjadi konsen saya, kalau tidak dilindungi kelak mereka akan menjadi pelaku. Ayo kita awasi dan selamatkan bersama anak-anak dari kejahatan,” kata Risma di sela-sela sambutannya.
Ke depan, agar anak-anak tidak menjadi korban, wali kota perempuan pertama di Surabaya akan mengumpulkan psikolog untuk menyosialisasikan perlindungan anak di seluruh RT/RW.
Pembahasan selanjutnya terkait pembuangan limbah rumah sakit. Dikatakannya sebanyak 4 ton limbah rumah sakit mencemari lingkungan di Surabaya.
Melihat hal itu, tahun depan, Risma berencana untuk membangun lahan pembuangan lahan rumah sakit menggunakan dana APBD. “Proses pencairan dana dari pemerintah pusat cukup lama,” ungkapnya.
Ditanya soal pembangunan lahan pembuangan limbah rumah sakit, Risma menegaskan, bahwa lahan pembuangan limbah rumah sakit hanya untuk Kota Surabaya, tidak untuk kota yang lain. “Lahan sudah kita siapkan, kalau dana yang dikeluarkan sekitar Rp 100 miliar,” ujar wali kota kelahiran Kediri ini.
Risma juga menyinggung target Pemkot Surabaya untuk menyelesaikan pembangunan jalur lingkar luar barat dan lingkar luar timur tahun ini. “Khusus lingkar luar barat Insyaallah selesai tahun ini,” tegas Risma.
Kendati demikian, wali kota menuturkan, tidak bisa selamanya membangun jalan secara terus menerus. Alasannya, biaya dan pemindahan orang yang dinilai berat. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan upaya lain dengan menghadirkan transportasi massal yang saat ini masih dalam tahap proses lelang. [dre]

Tags: