Pembangunan SUTT Terkendala Perizinan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo mengatakan rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menggunakan kabel bawah tanah di wilayah setempat masih terkendala perizinan.
“Kami sudah mendesak, tapi kami masih terbentur beberapa izin seperti izin dari pihak PT Angkasa Pura yang juga berencana membangun ‘runway’ (landasan ancang) baru di Juanda,” ucap Pinto di Surabaya, Rabu (10/8).
Ia menjelaskan, sebenarnya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana membangun SUTT di Jawa Timur, karena rencana itu sudah ada sejak tahun 2008.
“Namun, saat ini pembangunan SUTT masih terbentur di perizinan sehingga masih belum ada kepastian kapan dimulai pembangunan tersebut,” ujarnya.
Menurut Pinto, rencana pembangunan SUTT sudah ada sebelum PT Angaksa Pura berencana membangun landasan ancang baru, dan tujuannya untuk menyalurkan listrik dari gardu induk tegangan ekstra tinggi (Grati) Pasuruan menuju ke gardu induk di wilayah Wonorejo, Surabaya Selatan.
“Saluran kabel tersebut, rencananya akan membawa listrik sebesar 150 kilo volt, dan saluran ini untuk mengantisipasi agar tidak mengganggu aktifitas penerbangan di Bandara Juanda,” tuturnya.
Pinto mengaku meski belum jelas kapan pembangunan akan dimulai, namun PT PLN sudah melakukan pembebasan lahan di beberapa titik di wilayah Surabaya, yang akan digunakan untuk pembangunan tapak “tower” atau menara.
“Pembicaraan antara Pemerintah Provinsi Jatim dan PT Angkasa Pura juga masih belum ada kelanjutannya hingga saat ini, artinya secara detailnya saya sendiri juga belum tahu seperti apa, yang pasti masih tahap perencanaan,” imbuhnya. [ma,ant]

Rate this article!
Tags: