Pembangunan Tanggul Kali Lamong Terganjal Harga Tanah

Tanggul Kali LamongGresik, Bhirawa
Pembangunan tanggul Kali Lamong terkendala pembebasan tanah. Sebab, dari fakta di lapangan banyak warga minta ganti rugiĀ  terlalu tinggi, akibatnya hingga kini pembangunan tanggul itu belum tuntas. Tingginya harga ganti rugi itu diakui Wakil Guberur Jatim, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Sehingga Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto berharap ada langkah konkrit yang dilakukan Pemprov Jatim dalam menangani masalah bajir yang disebabkan akibat luapan dari Kali Lamong itu. Keinginan Bupati itu disampaikan saat menerima Gus Ipul bersama rombongannya di Kantor Kec Cerme, Senin (9/2) kemarin yang meninjau banjir.
Gus Ipul tak sendiri dalam kunjungan itu, tetapi juga disertai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jatim, Sudarmawan, Wagub diterima Bupati Gresik beserta segenap pejabat terkait Pemkab Gresik. Bupati menyatakan, logistik untuk korban banjir cukup. Perahu karet, tenda dan dapur umum semuanya sudah tersedia dan siap.
”Saat ini beberapa tempat keadaannya sudah semakin baik dan mulai surut. Balongpanggang dan Benjeng sudah surut, di Kedamean masih satu desa yang tergenang. Di Menganti ada dua desa dan di Cerme empat desa. Semoga di daerah hulu tidak hujan deras lagi dan Gresik segera terbebas dari banjir,” ujar Bupati.
Bupati juga meminta agar pembangunan tanggul disegerakan dengan memasang banyak pintu air. Selain itu adanya normalisasi Sungai Kali Lamong dengan melakukan pengerukan. ”Kini kedalaman Kali Lamong masih kurang dalam,” ungkap bupati.
Menanggapi permintaan bupati terkait penanganan banjir, Wagub menyatakan upayanya terkendala harga tanah. Pembangunannya terpaksa berhenti, karena di lapangan harga tanah terlalu tinggi dibandingkan yang telah ditentukan tim aprassial. ”Tanah yang dibutuhkan sekitar 650 hektar, harga ganti rugi yang ditentukan Rp35 ribu per meter. Sedangkan warga meminta Rp100 ribu per meter. Kedepan saya akan melakukan pekerjaan yang bisa saya kerjakan,” ujar Gus Ipul.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memuji kesigapan bupati dan wakil bupati dan jajaran Pemkab Gresik. ”Saya baca di media, bupati malam-malam datang ke rumah duka korban yang terseret banjir. Saat saya telepon pada pagi hari, Wakil Bupati Gresik juga sudah berada di lokasi banjir di rumah duka,” katanya.
Usai diterima bupati dan menyerahkan bantuan termasuk santunan kematian untuk korban yang meninggal terseret banjir, Gus Ipul mengunjungi wilayah yang masih tergenang banjir yaitu Desa Morowudi. Namun sayang, rombongan Petinggi Propinsi Jatim ini tak bisa meneruskan kunjungannya ke daerah banjir yang lain karena hujan turun lebat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Gresik, Abu Hasan yang ikut mendampingi bupati mengatakan, banjir selama lima hari sejak Kamis pekan lalu telah merendam 12.229 rumah di 54 desa pada 5 kecamatan. Kerugian ditaksir mencapai Rp18 miliar dengan jumlah warga yang kebanjiran sebanyak 48.916 jiwa.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus Joko Waluyo melalui Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono menyatakan, seluas 3 ribu hektar lahan pertanian terendam banjir, 378 diantaranya dipastikanĀ  mengalami puso.
”Kami menyiapkan bantuan untuk petani yang mengalami puso. Tahun 2015 ini bantuan yang pasti bisa terealisasi yaitu untuk 360 hektar. Bantuan itu berupa bibit 25 kg per hektar dan pupuk 1 kuintal per hektar,” ujarnya. [eri]

Tags: