Pembangunan Tol Pandaan – Malang – Batu Mendesak

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Batu, bhirawa
Kasus  Kecelakaan truck kontainer L-8246-UP yang membuat kemacetan di jalur Malang-Surabaya, menjadi acuan kalau pembangunan Tol Pandaan-Malang-Batu sangat mendesak dan harus segera dilakukan.
Kejadian ini sebenarnya tidak hanya kali ini saja terjadi, setiap ada kejadian kecelakaan di jalur Pandaan – Malang, kemacetan arus lalu lintas di jalur ini bisa berlangsung sangat lama. Hal ini karena di jalur tersebut, tidak ada jalan alternatif yang bisa dilalui, khususnya antara Singosari hingga Purwosari.
Lambannya pembenahan infrastruktur jalan sudah seringkali dikeluhkan oleh banyak pihak, baik jajaran pemerintah Malang Raya maupun pelaku bisnis dan pariwisata. Kemacetan yang terjadi hampir setiap akhir pekan ini selain menguras tenaga, juga membebani masyarakat karena harus mengeluarkan biaya lebih tinggi.
“Sudah seringkali kita sampaikan agar pemerintah segera mengambil langkah untuk membenahi infrastruktur jalan untuk mengimbangi laju perkembangan pariwisata kota Batu dan Malang,” ungkap Ketua PHRI Kota Batu, Uddy Saifudin, Senin kemarin (8/9).
Menurut Uddy, pemerintah sebenarnya sudah merespon dengan rencana pembangunan jalan tol Malang – Pandaan dan jalur alternatif Lawang – Batu. Namun rencana tersebut tidak segera terealisasikan, sehingga problem kemacetan lalu lintas di akhir pekan sudah menjadi menu utama wisatawan yang berlibur akhir pekan di Kota Batu. “Apalagi kalau sampai ada kejadian kecelakaan seperti kemarin, arus lalu lintas pasti lumpuh total,” tegasnya.
Sependapat dengan PHRI, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Budi Santoso, membenarkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan Batu – Malang – Surabaya memang harus mendapat perhatian serius. Hal ini seiring dengan percepatan pembangunan pariwisata di kawasan Malang Raya, khususnya di Kota Batu.
Untuk perencanaan dan pembangunan infrastruktur jalan tersebut, peran pemerintah provinsi dan pusat sangat diharapkan. “Pemerintah Provinsi harus mengambil peran lebih besar untuk mengatasi problem infrastruktur jalan. Ini karena butuh koordinasi antar daerah agar persoalan kemacetan bisa segera terpecahkan,” tuturnya.
Diakui pemerintah provinsi memang sudah mengambil langkah dengan melebarkan bahu jalan Karangploso – Karanglo. Demikian juga pemkab Malang yang telah menerapkan rekayasa lalu lintas di jalur Karanglo – Lawang, namun hal itu ternyata belum bisa menyelesaikan masalah kemacetan.
Pemkot Batu sendiri sebenarnya sudah mengusulkan pembangunan jalur alternatif Batu – Lawang, namun usulan tersebut masih terkendala banyak hal, utamanya anggaran, sehingga belum bisa diwujudkan. Tossy sapaan akrab Budi Santoso khawatir kalau masalah kemacetan lalu lintas dan infrastruktur jalan tidak segera terselesaikan, dikhawatirkan perkembangan pariwisata di kota Batu akan berlangsung stagnan. Saat ini saja angka kunjungan wisata di kota Batu dalam sebulan terakhir ini ada tanda tanda mengalami penurunan, utamanya semenjak adanya obyek wisata baru di Surabaya.  [sup]

Tags: