Pembangunan Trem Dilakukan Bertahap Seiring Dibangunnya Terminal Kargo

Pemkot Surabaya akan membangun  sarana dan prasarana untuk realisasi transportasi massal trem. Untuk keperluan ini, warga sekitar Depo Bumiharjo atau kawasan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya akan direlokasi ke Rumah Susun Romokalisari.

Pemkot Surabaya akan membangun sarana dan prasarana untuk realisasi transportasi massal trem. Untuk keperluan ini, warga sekitar Depo Bumiharjo atau kawasan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya akan direlokasi ke Rumah Susun Romokalisari.

Surabaya, Bhirawa
Reaktivasi angkutan massal cepat (AMC) berupa trem di Surabaya akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ini. Moda transportasi untuk orang ini dinilai penting dan urgen mengingat pertumbuhan penduduk di Kota Pahlawan tiap tahun semakin bertambah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Iman Sonhaji mengatakan moda transportasi untuk orang ini lebih penting ketimbang transportasi untuk barang. Namun, bukan berarti transportasi untuk barang ini dikesampingkan.
“Untuk tahun 2017 ini kami (Pemkot Surabaya, red) fokus pada pembangunan trem karena paling penting,” katanya saat dikonfirmasi Harian Bhirawa, Rabu (4/1) kemarin.
Menurut dia, tahun ini akan ada penunjukkan pelaksana pembangunan infrastruktur trem yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan (Menhub). Reaktivasi moda transportasi berbasis rel ini diperkirakan membutuhkan dana senilai Rp 3 triliun yang langsung didanai dari APBN.
Sonhaji menjelaskan proses pengerjaan trem ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama direncanakan sepanjang empat kilometer. Jalur yang dilalui untuk tahap ini yakni Joyoboyo-Jl Raya Darmo-Jl Urip Sumoharjo-Jl Basuki Rahmat, kemudian memutar ke Jl Gubernur Suryo-Jl Panglima Sudirman, kembali lagi ke Jl Urip Sumoharjo-Jl Raya Darmo-Joyoboyo.
Pemkot juga akan membangun park and ride di Joyoboyo. Masyarakat yang berkantor di sekitar jalur yang dilalui trem diimbau menggunakan moda trem.
“Pada tahap pertama target selesai 1,5 tahun. Untuk tahap kedua nantinya dilanjutkan dari Tunjungan sampai depan Jembatan Merah Plaza (JMP). Jadi secara keseluruhan proses pengerjaan tuntas paling lambat 3 tahun,” ujarnya.
Selain trem, lanjut Sonhaji, pembangunan terminal kargo juga sudah disetujui oleh Menhub. Pasalnya, terminal barang juga dirasa penting karena untuk mengurangi biaya.
“Kami masih mencari lokasi yang dekat dengan pelabuhan. Terminal kargo penting adanya karena bisa mengurangi cost. Karena angkutan barang jika menggunakan rel akan lebih murah. Mangkanya pembangunan trem untuk orangnya dan terminal kargo untuk barang ini harus beriringan nantinya,” katanya.
Seperti dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat di Surabaya mengutarakan bahwa proyek trem tersebut tidak bisa ditunda lagi. Untuk itu, pemerintah akan mencari cara agar pembangunan trem di Surabaya bisa segera terwujud. Untuk anggarannya, Menhub akan memenuhi melalui APBN. (geh)

Tags: