Pembebasan Tol Pasuruan-Probolinggo Sesi II Terganjal Makam dan Masjid

PPK Pasuruan-Probolinggo dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Agus Minarno bersama petugas lainnya melihat langsung pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo di sesi I Grati-Nguling sepanjang 8 kilometer, Kamis (1/12) sore. [hilmi husain]

PPK Pasuruan-Probolinggo dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Agus Minarno bersama petugas lainnya melihat langsung pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo di sesi I Grati-Nguling sepanjang 8 kilometer, Kamis (1/12) sore. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pasuruan-Probolinggo dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Agus Minarno mengakui pembebasan lahan Tol Pasuruan-Probolinggo tepatnya di sesi II yakni Nguling-Sumberasih 6 kilometer mengalami kendala. Pasalnya, proyek pembangunan jalur tol tersebut melintasi masjid dan makam umum.
Masjid dan makam yang tergerus proyek tol itu berada di Desa Wringin Anom dan Sumber Asih Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.
“Kami akui pembebasan lahan di masjid dan makan di Desa Wringin Anom dan Sumber Asih Kecamatan Tongas itu menemui kendala. Karena pihak takmir dan juru makam sempat menolak untuk direlokasi. Saat ini kami masih membicarakan hal itu,” ujar Agus Minarno ditemui di sela-sela pembayaran ganti rugi lahan tol di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan, Kamis (1/12) sore.
Namun, pihaknya tidak bisa memaksakan untuk menggeser masjid ataupun makam yang rencananya akan terkena dampak pembangunan jalan Tol Pasuruan-Probolinggo tersebut.
“Kami akan mengedepankan pendekatan kepada warga. Jika memang menjadi penghambat, kami akan cari jalan lain. Misalnya, konstruksi jalan tol ini akan digeser sedikit dari rencana awal agar tidak terkena makam atau masjid,” kata Agus Minarno.
Agus menambahkan, ia juga berhasil negoisasi dengan warga di Tongas. Sebelumnya, warga sempat menolak pembangunan jalan tol ini, dikarenakan menabrak makam umum setempat.
Karena ada peraturan yang ada yakni Perpres No 2 Tahun 2012  dan Inpres No 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek-proyek Strategis termasuk pembangunan jalan tol, sehingga warga mematuhinya. “Akhirnya makam umum disepakati untuk direlokasi. Relokasi sekitar 1.500 makam itu tak jauh dari tempat semula. Untuk masjid disepakati pembangunan tol-nya digeser 12 meter dari lokasi masjid. Untuk pembebasan lahan di Probolinggo sebagian sudah berjalan, sedangkan sisanya menyusul selanjutnya,” tegas Agus Minarno.
Saat ini, pembebasan lahan rol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 kilometer terus dikebut. Targetnya, sisa 30 persen lahan yang belum bebas, akan tuntas dibebaskan pada akhir 2016 ini. Di wilayah Kabupaten Pasuruan, pembebasan lahannya sudah selesai. Sisa pembebasannya berada di wilayah Probolinggo atau di sesi II dan III.
“Kami optimistis pembebasan lahan Tol Pasuruan-Probolinggo selesai Desember nanti. Itu karena pembebasan lahan tol biasanya ditargetkan selesai selama setahun, tapi selama tiga bulan 12 hari sudah rampung lebih dari 70 persen. Bahkan kami mendapatkan penghargaan pertama terbaik se-Indonesia tercepatnya pembebasan lahan Tol Pasuruan-Probolinggo,” tandas Agus Minarno.
Sekadar diketahui, pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 kilometer membutuhkan 271 hektare yang terdiri dari 3.260 bidang tanah. Pembangunan itu terbagi tiga sesi yakni sesi I Grati-Nguling sepanjang 8 kilometer, sesi II Nguling-Sumberasih 6 kilometer dan sesi III Sumberasih-Leces 16 kilometer.
Di wilayah Kabupaten Pasuruan, untuk Tol Pasuruan-Probolinggo akan melewati dua kecamatan, yakni Kecamatan Grati dan Nguling serta melewati tujuh desa.
“Pembangunannya sudah berlangsung. Saat ini kami tengah mengcrossing jalan, termasuk dalam tahap mengecoran jalan. Titik utama Tol Pasuruan-Probolinggo berada di Grati Kabupaten Pasuruan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf berterima kasih kepada warga Grati dan Nguling di Kabupaten Pasuruan. Itu karena mereka sudah merelakan tanahnya untuk kepentingan negara yakni untuk pembuatan jalan tol.
“Kami sangat berterima kasih kepada warga di Grati dan Nguling. Mudah-mudahan percepatan ekonomi di wilayah Timur Pasuruan bisa terus naik. Fokus pemerintahan saya pada 2017 nanti adalah pemerataan wilayah Timur Pasuruan. Ke depan kami juga akan membangun rumah sakit di Grati,” kata HM Irsyad Yusuf. [hil]

Tags: