Pembelajaran Daring Sekolah Harus Tetap Inovatif

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi saat berada di SMK PGRI 3 Malang, Senin 27/7 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Daring (dalam jaringa,red)merupakan pembelajaran pilihan di era Pandemi, Termasuk di Kota Malang masih tetap menggunakan sistem daring, untuk semua jenjanh pendidikan.
Bahkan di Kota Malang sendiri, hanya memperbilehkan siswa belajar luring, pada sekolah yang berbazis asrama. Ini untuk memastikan tidak ada kontak fisik antara siswa yang satu dengan lainnya.
Karena sebaran Covid 19 di Kota Malang masih sangat tinggi. Bahkan tercatat saat ini kisaranya mencapai 500 orang. Karena itulah metode daring masih akan terus dilakukan.
Kendati melakukan sistem pembelajaran daring, pihak sekolah diminta untuk kreatif dan inovatif agar, tranfer ilmu antara siswa dengan guru bisa berjalan dengan maksimal.
“Metode pembelajaran tatap muka masih belum bisa dilakukan mengingat wilayah Malang belum masuk dalam zona hijau Covid-19. Tapi kita minta sekolah melakukan inovasi,”ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. H. Wahid Wahyudi, di Malang Senin (27/7) kemarin.
Pernyataan tersebut disampaikan Wahid Wahyudi ketika menghadiri kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMK PGRI 3, Malamh.
“Semua guru harus memilliki inovasi dan kreasi khususnya dalam modul pembelajaran. Hal ini agar ilmi yang terserap ke siswa tetap bisa maksimal meski pembelajarannya masih sistem daring,” katanya.
Wahid juga meminta agar sekolah tidak memberatkan siswanya dengan metode pembelajaran daring ini. “Salah satu yang bisa dilakuakn adalah dengan menyediakn fasilitas bagi siswa yang tidak memiliki gadget atau laptop. Namum tetap dengan adanya pendampingan dan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Wahid.
Menanggapi hal tersebut, Lukman Hakim Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Malang, menegaskan jika proses MPLS dilakukan secar daring dengan memanfaatkan platform youtube.
“Karena youtube media yang paling ringkas dan mudah untuk diakses siswa,” tuturnya.
Agar program ini tidak membebani orang tua murid, maka pihak sekolah memberikan bantuan pada siswa untuk mendapatkan paket data internet agar bisa mengakses sistem pembelajaran secara daring. “Kami paham agar tidak membebani orng tua, sekolah menyediakan paket data sekedarnya untuk membatu,” tandas dia.
Meskipun menurut dia, pembelajaran daring untuk sekolah vokasi, tidak bisa maksimal, karena mereka harus tetap menjalankan praktek.
“Kita berharap semua segera belalu, sehingga pembelajaran bisa dilakukan dengan normal,”tukas peria yang sedang menempuh program magister manajemen Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang itu. [mut]

Tags: