Pembelajaran Daring UB Bantu Kuota Internet Mahasiswa

Prof Dr Aulanni’am

Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) melakukan sistem pembelajaran daring atau secara online untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Pembelajaran ini diimplikasikan melalui kuliah online, ujian tengah semester, ujian akhir semester bahkan tahapan ujian tesis dan disertasi.
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Aulanni’am, sistem pembelajaran online sudah dilakukan sejak lama oleh UB dalam bentuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau teleconference. Sehingga ketika ada kebijakan pemerintah untuk memberlakukan kuliah daring pada saat merebaknya COVID-19, UB sudah mempunyai kesiapan baik segi fisik maupun SDM nya.
Prof Aulani’am menambahkan, sistem pembelajaran online sangat efektif dilakukan pada saat merebaknya COVID-19 seperti saat ini. Dalam kondisi seperti saat ini. Pembelajaran online sangat efektif dilakukan karena kegiatan akademik mahasiswa dan dosen berjalan lancar dan sudah di fasilitasi tanpa harus berada di kampus.
“Untuk menunjang sistem pembelajaran online, UB sudah mempunyai VLN dan fasilitas e-learning lain, seperti Google classroom, webex, Google meet, dan zoom. Program zoom, kini sangat efektif untuk diterapkan pada proses tahapan ujian disertasi dan tesis pada saat merebaknya Covid-19,” kata Prof Aulani’aim.
Namun, meskipun berjalan lancar, Prof Aulani’aim mengatakan, masih ada beberapa mahasiswa yang komplain karena pembelajaran dengan sistem daring menghabiskan kuota internet terutama yang menggunakan video.
Untuk mengantisipasinya, UB sudah bekerja sama dengan Operator Telkomsel dan Indosat Oreedo menyediakan kuota 30 giga bagi mahasiswa yang melaksanakan kuliah daring.
Senada dengan Prof Aulani’aim, dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Moh Erfan Arif SE MM mengatakan, kuliah online sangat efektif diterapkan dalam kondisi seperti saat ini, bahkan dalam waktu dua minggu penerapan sistem pembelajaran ini, tingkat kehadiran mahasiswa lebih besar karena mendorong mahasiswa yang kurang aktif pada perkuliahan offline menjadi lebih aktif.
Pembelajaran, secara online, kata Erfan, tetap efektif karena proses komunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau antar mahasiswa dapat berjalan dengan baik. Pada sistem pembelajaran ini setiap peserta dapat melakukan presentasi, memaparkan materi power point dan diskusi sebagaimana perkuliahan offline.
Erfan menambahkan, sistem pembelajaran daring bisa dipakai untuk jenis perkuliahan biasa maupun ujian tugas akhir. Sehingga memungkinkan komunikasi dua arah baik mahasiswa dengan dosen maupun antar mahaasiswa. Pembelajaran online ini menggunakan berbagai aplikasi yang dapat dipakai. Dosen diberi kebebasan dalam memilih aplikasi. Dosen bertindak sebagai host dalam pembelajaran ini sehingga harus memiliki akun dan ID. Dosen dapat mensetting perkuliahan yang akan diselenggarakan sesuai jadwal.
Meskipun efektif, Erfan mengatakan, pembelajaran dengan sistem online mempunyai beberapa kelemahan antara lain Sinyal yang tidak stabil, gangguan listrik mati, boros kuota internet, batasan penggunaan pada aplikasi tertentu menyebabkan perkuliahan terputus dan harus memulai kelas baru, selain itu, tugas yang dikumpulkan mahasiswa rawan copy-paste, dan mahasiswa dapat meninggalkan proses pembelajaran tanpa diketahui padahal akunnya aktif mengikuti perkuliahan. [mut]

Tags: