Pembeli Sedikit, Lahan Tembakau Menyempit

8-tembakauBojonegoro,Bhirawa
Rendahnya daya beli masyarakat untuk membeli tembakau di Bojonegoro, membuat lahan tanaman dengan nama latin Nicotiana tabacum L makin menyempit. Sehingga para petani lebih memilih menanam tananam lain seperti cabe maupun padi yang lebih menguntungkan.
Hal tersebut dikemukakan oleh  Kepala Bidang Usaha Perkebunan, Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Bojonegoro, Khoirul Insan. ” Kalau jumlahnya tembakaunya lebih banyak tapi pembelinya sedikit maka nilai jualnya juga akan turun harganya,” ujarnya, Selasa (20/5).
Menurutnya, jumlah pembeli tembakau diprediksi tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Petani tembakau di Bojonegoro hanya sekitar 40 persen. Sedangkan pada tahun lalu sekitar 60 persen, sementara permintaan tembakau dari sejumlah pabrik di Bojonegoro tahun ini diperkirakan mencapai 30 persen.  ” Beberapa wilayah yang sebelumnya merupakan wilayah penghasil tembakau, saat ini masih terlihat para petani yang memilih bertanam padi dan cabe,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Iksan, saat ini sudah ada petani tembakau yang membuat bedengan atau gulutan untuk menanam bibit diantaranya wilayah barat Bojonegoro, Kecamatan Sugihwaras, sedangkan wilayah timur seperti Kecamatan Kanor.  ” Tapi masih sedikit, kalau puncak tanamnya diprediksi pada akhir bulan Mei hingga awal Bulan Juni,” lanjutnya. [bas]

Tags: